Jayapura,- Meningkatnya aksi begal dan tindak kriminal dalam beberapa waktu terakhir di Kota dan Kabupaten Jayapura menjadi perhatian serius berbagai pihak. Salah satunya datang dari Anggota DPR Papua, Dr. Ir. Alberth Merauje, A.Md.Tek., S.T., M.T., IPM., yang juga dikenal sebagai tokoh adat, intelektual, gereja, pemuda, dan masyarakat.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di ruang kerjanya di DPR Papua, Kamis (2/10), Alberth Merauje menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya aksi kejahatan jalanan tersebut. Ia menilai, kondisi ini sudah sangat meresahkan masyarakat, khususnya para pengguna jalan yang kerap menjadi korban saat malam hari.
“Mereka merasa tidak nyaman dan tidak aman. Ini bukan lagi soal angka kriminalitas, tetapi soal rasa aman warga yang mulai hilang,” ujar Alberth.
Untuk itu, Legislator Papua ini mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan lingkungan. Menurutnya, menjaga ketertiban dan kenyamanan bukan hanya tugas aparat keamanan, melainkan tanggung jawab bersama.
“Mari kita jaga kota kita bersama-sama. Kita harus bisa menjaga lingkungan dan kawasan kita dengan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” tegas Alberth.
Bahkan kata Alberth, rasa aman dan nyaman merupakan janji utama yang harus diwujudkan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Namun demikian, Politisi Partai NasDem itu mengingatkan, salah satu langkah yang perlu segera dilakukan adalah meningkatkan penerangan jalan umum. Jalan protokol maupun kawasan pemukiman harus terang di malam hari agar masyarakat merasa aman saat beraktivitas.
Selain itu, ia juga mendorong pembentukan pos keamanan lingkungan (Siskamling) di tingkat RT, RW, kelurahan, dan distrik, dengan dukungan pemerintah daerah.
“Untuk itu, Pemerintah kota dan kabupaten harus memberi support. Mari kita buat pos Siskamling, dan RT/RW segera membentuk kelompok – kelompok keamanan lingkungan, seperti dulu ada Garnisum itu harus segera dibuat,”tandas Albreth Merauje.
Pada kesempatan itu, Alberh Merauje yang juga merupakan anggota Komisi IV DPR Papua ini mengingatkan agar masyarakat tidak main hakim sendiri ketika menangkap pelaku kejahatan. Serahkan sepenuhnya kepada yang berwajib untuk di proses sesuai dengan perbuatannya. “Semua tindakan kriminal harus diproses sesuai hukum, kita serahkan kepada pihak keamanan.
Kalau kita main hakim sendiri, bisa bisa menimbulkan masalah baru yang lebih besar lagi. Itu yang harus kita waspadai dan antisipasi. Jangan sampai terjadi hal yang ticak kita inginkan. Jadi begal, pencuri, pelaku miras ataupun tindak kriminal lainnya harus ditangkap lalu diserahkan kepada aparat kepolisian,” ujar Alberth Merauje.
Sementara untuk mendukung pengamanan, wakil rakyat itu mengusulkan agar pemerintah daerah menyiapkan call center 24 jam, sehingga masyarakat bisa segera melapor bila terjadi gangguan keamanan.
Bahkan, ia juga mendorong peningkatan patroli malam oleh kepolisian pada jam-jam rawan, serta pemasangan CCTV di jalan-jalan umum, dan di tempat tempat ibadah, supaya bisa memantau jika terjadi kejahatan.
“Ini sebagai langkah pencegahan dan pemantauan. CCTV itu murah dan sangat menolong masyarakat banyak. Sehingga harus dipasang di tempat-tempat umum agar setiap kejadian bisa dipantau dan ditindak cepat,” kata Alberth.
Dengan demikian ia pun berharap, pemerintah daerah bersama aparat keamanan dan seluruh elemen masyarakat dapat menciptakan suasana kondusif, sehingga masyarakat merasa aman beraktivitas dan roda ekonomi bisa berjalan dengan baik. (Tiara).