Sentani,- Wahana Visi Indonesia menggelar Lokakarya Kabupaten Layak Anak (KLA) di Hotel Suny Sentani, Selasa (19/8/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat implementasi upaya perlindungan anak melalui program Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Jayapura.
Lokakarya tersebut dihadiri oleh Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., bersama jajaran Wahana Visi Indonesia dari berbagai daerah di Papua. Kehadiran Bupati menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Area Program Manager Cluster Papua Wahana Visi Indonesia, Pince Siska Analia, dalam sambutannya memperkenalkan kiprah Wahana Visi Indonesia sebagai organisasi kemanusiaan Kristen yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun gender.
“Kegiatan lokakarya Kabupaten Layak Anak hari ini bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan rangkaian dari berbagai inisiatif yang telah kami lakukan sejak tahun 2015 sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak,” ujarnya.
Ia menyebut, Wahana Visi Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura telah menyelenggarakan berbagai workshop dan diskusi tentang Kabupaten Layak Anak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Bahkan pada tahun 2023–2024, pihaknya turut mendukung penyusunan roadmap literasi dan roadmap pemenuhan hak-hak sipil anak di Papua.
Pince menambahkan, dukungan pemerintah daerah sangat penting agar rencana aksi dan gugus tugas Kabupaten Layak Anak bisa berjalan maksimal. Menurutnya, pemenuhan 33 hak anak tidak bisa hanya dibebankan pada satu dinas, tetapi membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Kami berharap melalui lokakarya ini lahir rencana tindak lanjut yang nyata, sehingga semakin banyak anak-anak Papua yang merasakan hak-hak mereka terpenuhi secara utuh,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura Yunus Wonda menegaskan bahwa upaya menjadikan Jayapura sebagai Kabupaten Layak Anak harus dilakukan dengan konsisten dan berkesinambungan. Ia mendorong dinas-dinas terkait, terutama Dinas Pendidikan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, benar-benar fokus menjalankan program, bukan hanya aktif ketika ada event atau momentum tertentu.
Lebih jauh, Bupati menilai pola pendidikan berasrama merupakan solusi tepat untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini.
“Di sekolah berasrama, anak-anak bukan hanya mendapat pendidikan formal, tetapi juga dibentuk karakternya. Guru maupun pembina mereka, terutama yang berlatar belakang rohani, akan membantu anak-anak membangun mental yang kuat,” jelasnya.
Menurutnya, visi-misi Wahana Visi Indonesia sejalan dengan arah pembangunan Kabupaten Jayapura, yakni menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan globalisasi dan era digital. Karena itu, perhatian terhadap anak-anak tidak boleh hanya terfokus di perkotaan, tetapi juga harus menjangkau daerah-daerah yang jauh.
Bupati juga menyinggung pentingnya membangun rumah ramah anak atau ruang publik ramah anak, yang bisa diinisiasi oleh SKPD terkait dan didukung penuh pemerintah daerah. Selain itu, ia menekankan agar pola pendidikan di Kabupaten Jayapura disesuaikan dengan kondisi lokal.
“Anak-anak Jayapura harus dibentuk berdasarkan lingkungan dan potensi daerahnya. Mereka perlu diajarkan sejak dini mencintai alam, menjaga lingkungan, dan memanfaatkan potensi daerah secara berkelanjutan,” tandasnya.
Menurut Bupati, karakter mencintai alam akan lebih mudah ditanamkan sejak usia PAUD dan SD, bukan saat anak sudah SMA. Karena itu, pola pendidikan berbasis alam yang berkembang di banyak negara perlu diadaptasi sesuai dengan kekayaan alam dan luas wilayah Kabupaten Jayapura.
“Perhatian kita adalah bagaimana menjaga potensi yang ada itu, sambil membentuk anak-anak menjadi generasi yang kuat, berkarakter, dan cinta lingkungan,” tegas Bupati Yunus Wonda.