Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

Lewat Lomba MC, IGTKI Beri Ruang Bagi Guru Asah Kemampuan Public Speaking

MERAUKE- Sejumlah guru TK unjuk kebolehan dalam lomba MC yang dilaksanakan oleh IGTKI Kabupaten Merauke dalam rangka HUT IGTKI ke-75, bertempat di TK St.Bernadetha, Kamis (1/5). Lomba diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta yang tidak hanya datang dari wilayah kota tetapi juga wilayah distrik.

Tiga dewan juri berkompeten juga dihadirkan secara khusus untuk menilai penampilan peserta yang tentunya memiliki ciri khas masing-masing. Mereka adalah MC-MC profesional dari Kota Rusa, yaitu Winona Welliken, Anis Sururin dan Syarifa Kiang.

Menurut Winona, para peserta telah berupaya menampilkan yang terbaik, namun ada beberapa masukan yang ia berikan sehingga ke depan peserta dapat meningkatkan kemampuan serta ketrampilan berbicara di depan umum sebagai seorang MC profesional.

Di antaranya terkait improvisasi, pemilihan kata, persiapan, tidak gugup, teliti dalam penyebutan nama, penyebutan gelar, variasi dalam pengucapan serta dapat membedakan antara MC acara formal dengan acara yang bersifat lebih santai.

“Pada dasarnya semua peserta memiliki suara yang bagus dan kami selaku dewan juri sangat memperhatikan hal itu. Perlu diingat bahwa menjadi seorang MC tidak mudah karena kita menjadi corong dari sebuah acara. Jadi jangan sampai ada kesalahan,”tegas wanita yang kerap menjadi MC di sejumlah momen penting ini.

Sementara itu Syarifa Kiang menilai bahwa rasa gugup saat mengikuti lomba memang biasa terjadi. Namun berdasarkan pengamatannya, peserta lomba MC kali ini sudah tampil cukup bagus, hanya saja masih perlu penyempurnaan di beberapa bagian.

Senada dengan Winona, ia juga menghimbau agar peserta mampu membedakan acara yang bersifat formal dan non formal. “Jadi harus diperhatikan betul cara kita berbicara, pembawaan kita dan teliti apa yang hendak kita sampaikan,”ungkapnya.

Sedangkan Anis Sururin lebih menyoroti soal public speaking yang menurutnya bukan perkara mudah. Namun jika terus berlatih ditambah dengan jam terbang yang tinggi, lambat laun bisa menguasai. “Untuk penampilan dan sikap saat menjadi MC juga harus diperhatika, termasuk busana yang dikenakan hingga sepatu. Selain itu perlu memperhatikan posisi berdiri, cara memegang mic dan lain sebagainya,”terang Anis.

Pada kesempatan yang sama, Maria Asunta Tofi selaku ketua panitia mengemukakan, tujuan lomba adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri para guru ketika tampil di depan umum dan membawakan sebuah acara. Guru diharapkan memiliki kemampuan public speaking yang baik sehingga dapat diimplementasikan dalam tugas sehari-hari, tidak hanya internal sekolah tetapi juga di lingkup public.

“IGTKI berupaya memfasilitasi dan memberikan ruang kepada para guru dengan harapan mereka dapat menggunakan kemampuan yang dimiliki secara profesional, baik di lingkungan sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat,”terangnya saat ditemui Pasific Pos.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak awal pendaftaran animo peserta sangat tinggi karena mereka menyadari bahwa lomba yang dilaksanakan kali ini memang sangat penting. Padahal pihak panitia telah membatasi jumlah peserta namun animo para guru tidak berkurang, bahkan berharap jumlah peserta bisa ditambah.

Menurut Maria, potensi guru di bidang MC cukup bagus sehingga harus selalu diasah. Dengan demikian jika sekolah mengadakan kegiatan maka tidak kesulitan lagi mencari MC bahkan dengan kemampuan yang dimiliki mereka juga bisa menerima undangan sebagai MC dalam kesempatan lain di luar sekolah.(iis)

Leave a Comment