MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Sekolah SMPN Buti, Pascalis Tethool mengemukakan bahwa pada tahun ajaran baru ini pihaknya akan mengusung kurikulum Gotong Royong Mba Izakod Make Zasahi dimana orang tua akan ikut terlibat menjadi tutor bagi guru dan siswa di sekolah.
Mereka akan merancang proses pembelajaran di rumah lalu turun ke lapangan untuk melakukan wawancara dan lain sebagainya. Menurutnya, kurikulum ini baru dan tidak pernah diterapkan dari Jakarta sebelumnya.
“Sebab kurikulum ini berangkat dari hasil evaluasi dan berfokus pada kompetensi menuju output yang berkualitas. “Selama ini memang belum pernah ada, contohnya ketika anak mengkonsumsi miras dan merokok yang masih saja terjadi sejak zaman SD hingga SMA tanpa ada perubahan yang signifikan. Oleh sebab itu mengapa tidak diupayakan untuk mengubah prilaku siswa,”jelasnya saat ditemui di Pantai Lampu Satu belum lama ini. Terkait dengan proses pembelajaran selama pandemi, pihaknya telah menyusun modul sederhana yang diseb
ematik kolaboratif sehingga orang tua bisa menjadi pengganti guru di rumah. Sebab menurutnya, sumber belajar itu ada di mana-mana, tidak hanya di dalam kelas saja.**
