Komitmen Bea Cukai Dan Karantina Dorong Komoditas Ekspor Papsel

MERAUKE-KPPBC TMP C Merauke menggelar kegiatan pengenalan program Bea dan Cukai Mendukung UMKM Berani Ekspor sebagai upaya memperkuat kapasitas pelaku usaha di Papua Selatan, Selasa (2/12). Dalam kegiatan yang berlangsung di kantor KPPBC Merauke itu, pihak Bea Cukai memaparkan tahapan ekspor mulai dari pengelolaan alat angkut, proses pengepakan, pemuatan hingga transportasi komoditas skala kecil dan besar.

Para peserta juga diberikan penjelasan mengenai Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) serta kewajiban pelaku UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai dasar legalitas sebelum memasuki pasar ekspor. Melalui forum ini, Bea Cukai, Karantina dan pemerintah daerah berkomitmen memperkuat kolaborasi dan pendampingan agar berbagai hambatan dapat teratasi.

Diharapkan sinergitas ini mampu membuka jalan bagi komoditas unggulan Papua Selatan untuk naik kelas, menembus pasar internasional serta memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Selatan, Ferdi, S.P., M.Si menyampaikan, Karantina memiliki peran strategis dalam sertifikasi kesehatan komoditas yang akan diimpor dan diekspor.

Ia menyoroti besarnya potensi ekspor Merauke seperti ikan, gelembung renang, udang, kepiting, daging rusa, bakso, beras, gambir, kopra, biji gebang hingga gaharu yang selama ini banyak dikirim antar pulau. “Komoditas yang dihasilkan oleh para pelaku usaha di Merauke telah memenuhi standar ekspor, namun perlu didukung dengan standarisasi gudang tempat pengolahan yang harus terstandarisasi oleh Karantina Papua Selatan.

Tak hanya sampai disitu, karantina juga siap membantu memastikan persyaratan negara tujuan, baik untuk komoditas hewan, ikan maupun tumbuhan,” ujar Ferdi. Ia juga menegaskan pentingnya legalitas dokumen, tata cara pengemasan hingga proses penanganan komoditas ekspor yang tepat.

“Sertifikasi seperti phytosanitary certificate untuk tumbuhan dan health certificate untuk hewan dan ikan, untuk memastikan setiap komoditas yang diekspor terbebas dari hama penyakit dan standarisasi dari negara tujuan terpenuhi. Saya berharap UMKM semakin aktif menggali potensi dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk meningkatkan peluang ekspor karena ekspor menjadi salah satu sumber devisa bagi negara,”terangnya.(Iis)

Related posts

Wabup Fauzun Himbau Santri Harus Mampu Hadapi Tantangan Zaman

Bams

Babinsa Ansus Berikan Penyuluhan PHBS Dan Obat Cacing Di SD YPK Serewen

Fani

Terlibat Penembakan Polisi, Yatien Enumbi Resmi Diserahkan ke Kejaksaan Nabire

Fani

150 Peserta Ikuti Bimtek SIPD RI, BPKAD Tolikara Libatkan Kemendagri

Bams

CEO PT.Indo Traktors Papua Sebut Kehadiran HEXINDO Langkah Positif Bangun Papua

Bams

Pelatihan Pengembangan SDM UMKM, Fokus Bidik Peserta Khusus OAP

Bams

Leave a Comment