MERAUKE,-Guru dan siswa dari berbagai sekolah di Merauke kompak mengenakan pakaian adat pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 yang dipusatkan di lapangan Kodim 1707/Merauke, Jumat (2/5).
Upacara tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Selatan bersama Pemda Merauke dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Turut hadir Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah, pimpinan OPD, unsur Forkopimda serta perwakilan sekolah.
Dalam kesempatan itu turut diberikan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada tenaga pendidik dan pemberian penghargaan kepada guru dan sekolah berprestasi serta setia pada pengabdian di tempat tugas. Piagam diserahkan langsung oleh Wabup Fauzun usai pelaksanaan upacara.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan gubernur menegaskan bahwa hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Karena itu sangat tepat ketika Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur. Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan.
Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan. Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid. Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.
Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumber daya dan sumberdana. Perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.
Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melakukan langkah-langkah nyata membangun layanan pendidikan yang bermutu. Secara manajerial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperbaiki tata kelola, pembinaan, dan kinerja guru. Secara kurikuler, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menerapkan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Test Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Koding, dan Kecerdasan Artifisial (Al).
Secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter poda tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan, Ignasius Babaga saat ditemui wartawan menyampaikan, upacara yang digelar merupakan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Kedua belah pihak telah menunjukkan komitmen untuk memajukan pendidikan di wilayah selatan yang mencakup empat kabupaten.
Menurutnya perlu dilakukan upaya untuk mempersiapkan anak-anak di selatan agar pendidikannya semakin maju demi meraih masa depan cerah.
“Pendidikan butuh perhatian semua pihak, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Jadi peran masyarakat dan swasta sangat penting untuk bersama-sama bergandengan tangan sehingga tercipta keseimbangan dalam dunia pendidikan,”pungkasnya.(Iis)