Pasific Pos.com
Info Papua

Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun Terharu Terima Bantuan Pembangunan Gereja dari Sekwan DPR Papua

Sekwan DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE. M.Si didampingi anggota DPR Papua, Yonas Alfons Nusi memberikan bantuan Sembako secara simbolis kepada Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun di Koya Koso, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Rabu 17 Mei 2023. (foto Tiara).

Jayapura : Sekretaris Dewan (Sekwan) DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE,M, Si bersama Anggota DPR Papua, Yonas Alfons Nusi tadi pagi (red. Kemarin). meninjau lokasi pembangunan Gedung Gereja GKI Musa Tiofun, sekaligus menyerahkan bantuan berupa sembako dan dana untuk membantu pembangunan Gereja GKI Musa Tiofun, yang berlokasi di Jalan Protokol Koya Koso, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu 17 Mei 2023.

Sementara untuk acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja GKI Musa Tiofun ini, itu dilaksanakan pada Kamis, 18 Mei 2023, bersamaan dengan perayaan syukuran Hari Kenaikan Yesus Kristus Tahun 2023.

Sekwan DPR Papua, Dr. Juliana J Waromi, SE, M, Si menjelaskan, bahwa kehadirannya di lokasi pembangunan gedung Gereja GKI Musa Tiofun itu karena diundang oleh ibu Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun Klasis Muaratami, Pendeta Lieke Pattikawa,
untuk menghadiri acara ibadah syukuran kenaikan Isa Almasih, sekaligus menghadiri peletakan batu pertama
Pembangunan gedung gereja GKI Musa Tiofun di Koya Koso, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu 17 Mei 2023.

Sekwan DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE. M.Si didampingi anggota DPR Papua, Yonas Alfons Nusi memberikan bantuan Sembako secara simbolis kepada Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun

“Jadi, karena ada undang dan saat itu saya juga di info, lalu dengan spontan saya jawab kepada ibu pendeta, saya akan hadir, karena besok saya tidak bisa datang karena ada kegiatan lain. Makanya, hari ini kami memutuskan untuk hadir, sekaligus berbagi kasih dalam rangka Ibadah Pengucapan Syukur Kenaikan Isa Almasih dan peletakan batu pertama Pembangunan Gereja GKI Musa Tiofun,” jelasnya.

Padahal kata Sekwan Juliana Waromi, bahwa pembangunan gedung gereja ini sudah direncakan sejak 17 tahun lalu. Namun terhambat karena keterbatasan dana.

“Saya sendiri saja tidak tahu, kalau selama 17 tahun, di tempat ini akan dibangun satu gedung gereja. Padahal selama ini kami biasa lewat, tapi kan tidak nampak kalau ditempat ini akan dibangun satu gedung gereja. Sempat bingung juga tidak tahu tempatnya dimana, tapi rupanya lokasinya ada di depan mata,” imbuhnya.

Sekwan DPR Papua, Dr. Juliana J. Waromi, SE. M.Si didampingi anggota DPR Papua, Yonas Alfons Nusi memberikan bantuan Sembako secara simbolis kepada Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun

Artinya, lanjut Sekwan, kalau selama ini daerah itu sudah sering kami lewati. Bahkan pejabat lainnya pun sering melintas di daerah tersebut. Mau ke koya ka, juga ke Keerom ka pasti lewat disitu. Cuman selama ini tidak ada yang tahu.

“Makanya tadi saya sampaikan ke ibu pendeta bahwa kedatangan kami ini bukan berakhir sampai disini. Artinya,
apa yang kita sumbang hari ini tidak seberapa, namun akan saya sampaikan ke beberapa teman teman anggota dewan dan teman teman lainnya juga sahabat lainnya, untuk ikut membantu bila ada kelebihan berkat,” ujar Sekwan Juliana Waromi.

Sementara itu, anggota DPR Papua, Yonas Alfons Nusi mengatakan, untuk membangun rumah ibadah itu bukan cuman jemaat yang ada disitu saja, tapi ketika kita mendapatkan pemberitahuan atau kita punya perhatian dan ketika itu kita tahu bahwa sementara ini sedang dibangun dan ini menjadi pergumulan panjang bagi jemaat itu.

Foto bersama Sekwan DPRD Papua, Juliana Waromi

Yonas Nusi menyebutkan, kehadiran pihaknya disitu adalah bagaimana kita melihat tanggungjawab ini bersama dan apa yang ada pada kita selaku anggota dewan tapi juga selaku Sekretaris Dewan hadir untuk turut bersama sama dengan warga jemaat dalam rangka memberikan bantuan tali kasih.

“Intinya ini, bagaimana mereka bisa melakukan peletakan batu pertama, sebagai dasar untuk dimulainya pembangunan gedung gereja, tempat dimana mimbar itu dibuat untuk penguatan injil. Jadi, ini sebuah kegiatan yang sangat baik,” imbuhnya.

Terkait persoalan kewilayahan, kata Yonas Nusi, kita ini adalah anggota DPR Papua. Sehingga mau masuk ke kabupaten mana saja bisa dan tidak ada masalah.

“Karena yang namanya wakil rakyat itu, mau masuk ke kabupaten sini ka situ ka dia tetap namanya DPR Papua. Jadi memang kita punya daerah pemilihan itu di wilayah Saireri tapi kalau dari kabupaten yang ada Provinsi Papua ini kita hadir disitu, maka itu adalah bagian tanggungjawab kita sebagai anggota dewan untuk memberikan perhatian sebagai Sekretaris Dewan, Pimpinan Dewan dan anggota dewan. Itulah fungsi tugas kita,” paparnya.

Oleh karena itu, tandas Nusi, apa yang kita lakukan ini merupakan bagian dari upaya semangat kita bersama untuk bersama warga jemaat bagaimana meletakkan sebuah pondasi awal untuk mereka bisa lakukan pembangunan.

“Dan saya mengajak kita semua bahwa kita tidak perlu melihat ini rumah ibadah apa dan siapa punya. Tidak boleh kita memilah milah atau memilih milih, tapi siapa saja kita harus melakukan itu dan kebetula saya dari GKI dan saya juga dari kita punya gereja gereja GPDI, Katolik. Dan kita sempatkan diri untuk bagaimana kita memberikan sentuhan tali kasi untuk pembangunan. Karena ada beberapa gereja sudah lakukan peresmian. Saya selama menjadi anggota dewan DPR Papua ada beberapa gereja yang sudah dibangun. Dan itu saya bangga bisa hadir bersama Sekretaris Dewan,” terangnya.

Hanya saja pesan legislator Papua itu, ketika kita hadir dalam kegiatan kegiatan Gereja, maka sempatkan diri untuk memberikan spontanitas sebagai tanda syukur kita pada Tuhan dan sebagai tanda kebersamaan kita untuk membangun rumah Tuhan.

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GKI Musa Tiofun, Klasis Muaratami, Pendeta Lieke Pattikawa, mengaku, merasa bersyukur karena kunjungan ibu Sekwan bersama anggota anggota dewan bapak Yonas Nusi telah membawa sebuah harapan diawal pembangunan gereja ini.

Menurut Pdt. Lieke Pattipawai, ini bukan masalah uang atau masalah materialnya tetapi kami melihat tangan Tuhan yang begitu luar biasa menyertai kedua kekasih kami, yaitu Ibu sekwan dan juga bapak anggota DPR Papua dalam hal ini bapak Yonas Alfons Nusi.

“Terimakasih banyak. kami tidak bisa membalas, semoga Tuhan memberkati karya bapak dan ibu kedepan,” ujar Pdt. Lieke Pattikawai dengan mata berkaca kaca karena terharu.

Diakui, 17 tahun lalu pembangunan gereja ini telah direncanakan. Dan sebenarnya, menunggunya memang sudah 17 tahun lalu, tapi direncanakan hampir 19 tahun ketika jemaat ini menjadi jemaat mandiri.

“Jadi totalnya sudah 17 tahun. Jemaatnya lebih banyak dari Yalimo karena 70 persen itu semua dari Yalimo, Panggema, Yahukimo dan Memberamo. Tetapi juga ada dari semua suku. Baik dari Toraja, Ambon, Biak dan Serui juga dari daerah pantai tapi dari Manado dan Sanger juga ada,” tutup Pdt. Lieke Pattikawai. (Tiara)