MERAUKE,- Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Merauke,Togol Situmorang mengemukakan, disinyalir sejumlah warga negara PNG masih ada yang bersekolah di perbatasan dan warga PNG juga sering menggunakan fasilitas kesehatan milik Indonesia.
Sebab di negara mereka tidak terdapat fasilitas kesehatan sehingga berobat di Puskesmas Sota. Namun karena Puskesmas Sota tidak sanggup untuk menangani sehingga dirujuk ke RSUD Merauke. Padahal langkah ini jelas sudah salah, dalam arti warga yang bersangkutan hanya menggunakan kartu lintas batas, beda halnya jika menggunakan paspor.
“Namun kita masih memaklumi kondisi yang ada, semata-mata atas dasar kemanusiaan sehingga masih dilegalkan. Padahal secara aturan sebenarnya tidak bisa. Tetapi sebagai sesama manusia kita harus mendahulukan rasa kemanusiaan namun tetap dalam pengawasan kita,”terang Togol kepada wartawan di Swiss-Belhotel.
Ia menjelaskan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama namun sekali lagi pihaknya masih mengedepankan unsur kemanusiaan. Ia berharap dengan bertemu instansi terkait maka dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
Pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan di lapangan dengan memberikan solusi dan sosialisasi kepada warga PNG terkait hal tersebut. “Tetapi semua butuh waktu, harus secara bertahap karena tidak bisa secara langsung dilakukan. Ya, kita tahu sendiri kondisi negara sebelah masih di bawah kita dari segi ekonomi, oleh sebab itu pelan-pelan akan kita berikan edukasi melalui sosialisasi,”pungkasnya.**
