Pasific Pos.com
Headline

Kementerian PUPR Serahterimakan 4 Venue PON Ke Pemprov Papua

1006218

Jayapura – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan empat arena olahraga untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021.

Empat arena olahraga diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Papua, yakni arena Aquatic dan Istora Papua Bangkit di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan venue Cricket dan lapangan Hockey (indoor dan outdoor) di kompleks olahraga Doyo Baru, Distrik Waibu di Kabupaten Jayapura.

Sekretaris Daerah Pemprov Papua Dance Yulian Flassy menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dalam pengembangan olahraga di Papua melalui pembangunan infrastruktur.

“Pekerjaan rumah kita adalah bagaimana memanfaatkan infrastruktur yang sudah baik ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua yang lebih baik,” ujar Dance Yulian Flassy.

Sekda mengatakan, pemerintah provinsi Papua akan membentuk badan pengelola venue-venue PON, dan diharapkan kedepan venue-venue ini memberikan dampak PAD kepada pemerintah Papua.

“Ada 15 venue yang akan kita kelola kedepan nanti, Dinas Olahraga juga sudah menghitung biaya pemeliharaannya pasca PON nanti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Papua, Corneles Sagrim menyampaikan, agar terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja. Namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.

Dikatakan empat venue yang dibangun oleh Kementerian PUPR merujuk pada amanat Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2017.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada Desember 2018 mulai membangun arena Aquatic dengan biaya sebesar Rp 401 miliar. Venue yang dibangun oleh PT. Waskita Karya (Persero) ini dilengkapi fasilitas pool sesuai standar Federation Internationale de Natation (FINA) yang merupakan induk organisasi internasional olahraga renang.

Selanjutnya Istora Papua Bangkit mulai dibangun pada November 2018 dengan memanfaatkan lahan seluas 33.016 m2 di kawasan Olahraga Kampung Harapan. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) dengan biaya APBN sebesar Rp 278,5 miliar. Di kompleks ini dibangun Stadion Utama Papua Bangkit yang dilengkapi dengan fasilitas standar internasional dan sarana pendukung lain, seperti lapangan latihan/pemanasan dan area parkir. Tepat pada HUT RI ke-75, struktur bangunan Istora Papua Bangkit meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk 3 kategori sekaligus.

Venue ketiga dan keempat adalah arena Cricket dan lapangan Hockey (indoor dan outdoor) yang telah diserahterimakn akhir pekerjaan (FHO) dari kontraktor PT Nindya Karya (Persero) pada 27 Februari 2021 lalu. Pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey berada di atas lahan seluas 133.509 m2 dengan biaya sebesar Rp 288,3 miliar. Untuk venue Hockey Outdoor sendiri juga telah menerima sertifikasi dari Federasi Hoki Internasional (FIH) pada 5 Agustus 2020 lalu, sebagai arena yang siap digunakan untuk pertandingan berskala Internasional.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan kegiatan serah terima pengelolaan dilakukan sebagai upaya Kementerian PUPR agar venue yang telah selesai dibangun dapat segera dimanfaatkan dalam mendukung penyelenggaraan PON XX Papua Tahun 2021.

“Saya menitipkan pesan kepada rekan-rekan Pemprov Papua untuk menjaga, merawat, dan mengelola seluruh aset yang telah diserahterimakan ini dengan sebaik-baiknya,” pesan Diana dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, Diana mempersilakan agar venue yang telah diserahterimakan dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan atlet Papua sebelum penyelenggaraan PON berlangsung. Bahkan, lanjut Diana, setelah PON selesai juga dipersilakan menggunakan venue untuk kegiatan turnamen olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.

“Apabila Pandemi COVID-19 telah usai, dengan kapasitasnya yang sangat memadai, Istora Papua Bangkit juga dapat dipakai untuk menggelar event konser musik. Sehingga harapannya, seluruh infrastruktur yang telah dibangun tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan prestasi atlet Papua, tetapi juga mendorong geliat ekonomi di Bumi Cendrawasih,” tutur Diana.