Pasific Pos.com
Sosial & Politik

Jelang HPN Kapitan Pattimura ke-206, Panitia Berkolaborasi Dengan Alumni SMA 2 Jayapura Gelar Bhakti Sosial Donor Darah

Jayapura – Dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan Nasional (HPN) Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy), yang ke 206 di Provinsi Papua, yang jatuh pada 15 Mei 2023 nanti, Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) di Tanah Papua dalam hal ini Panitia HPN Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy), akan melakukan bhakti sosial donor darah pada 12 Mei 2023.

Terkait dengan kegiatan itu, Ketua Panitia HPN Kapitan Pattimura ke 206, Mega MF Nikijuluw, SH. MH menjelaskan, pada acara Donor Darah tersebut pihaknya akan berkolaborasi dengan alumni SMAN 2 Jayapura yang juga akan menggelar bakti sosial Donor Darah di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Kotaraja Kota Jayapura.

“Untuk itu selaku ketua Panitia, saya menghimbau kepada masyarakat Maluku yang ada di Bumi Cenderawasih ini atau di Kota Jayapura agar dapat berpartisipasi mendonorkan darahnya sebagai sumbangsi kita terhadap orang yang memerlukan, karena setetes darah kita nyawa bagi sesama,” kata Mega Nikijuluw kepada sejumlah Wartawan di Jayapura, Senin 8 Mei 2023.

Kata Mega Nikijuluw, selain agenda diatas, sebelumnya panitia juga sudah melaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan yang pertama adalah pencanangan yang diawali dengan jalan santai dan pembagian doorprize.

Kemudian pembagian takjil di bulan suci Ramadhan, dan pada tanggal 6 Mei 2023.

“Kita juga gelar lomba vokal grup dengan membawakan lagu Hymne Ikemal, yang diikuti oleh 18 peserta, dan stand-up comedy memakai dialek Ambon yang diikuti 4 peserta,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Mega Nikijuluw yang juga sebagai Ketua Komisi II DPR Papua ini pun membeberkan, jika lagu Hymne Ikemal yang dilombakan itu, diciptakan oleh Sekretaris Ikemal di Tanah Papua, Bapak Hary Siloi.

Untuk itu, Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, jika lagu tersebut di sosialisasikan bukan saja kepada masyarakat Maluku yang ada di Papua, tetapi juga kepada masyarakat yang ada di tanah Maluku sendiri.

“Jadi, lagu tersebut, menceritakan tentang masyarakat Maluku yang hidup di tanah Papua dengan berbagai etnis suku yang hidup berdampingan, dan bergandengan tangan membangun tanah Papua,” imbuhnya. (Tiara).