Jayapura,- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua dalam waktu dekat ini akan menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan mengusung tema “Jaga Pangan, Jaga Papua” yang bertujuan menjaga stabilitas harga bahan pokok (Bapok) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru.
Kegiatan tersebut akan berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua, pada 13 November 2025, mendatang.
Kepala Perwakilan BI Papua, Faturahman, dalam konferensi persnya menjelaskan, bahwa GNPIP akan berfokus pada tiga komoditas utama penyumbang inflasi di Papua, yakni beras, cabai, dan bawang.
“Kita fokus pada ke tiga komoditas itu. GNPIP untuk Papua akan kita selenggarakan tanggal 13 November di depan Kantor Gubernur. Tema kita adalah Jaga Pangan, Jaga Papua, karena pangan adalah kunci ketahanan daerah dan nasional,”jelas Faturahman kepada sejumlah awak media dalam acara Biincang Bincang Media dengan sejumlah insan pers Papua di Rootop MazOne Hotel, Kota Jayapura, Papua, Kamis 6 November 2025, malam.
Sekedar diketahui, BI Papua bersama pemerintah daerah juga akan menggelar pasar pangan murah yang menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga terjangkau, termasuk beras, cabai, dan bawang.
Tak hanya itu, sekitar 30 pelaku UMKM lokal akan berpartisipasi menampilkan produk-produk unggulan mereka.
Faturahman menegaakan, bahwa GNPIP bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bagian dari rangkaian panjang upaya pengendalian inflasi yang sudah dilakukan sejak awal tahun.
“Gerakan Pangan Murah sudah kita lakukan sebanyak lebih dari 400 kali di seluruh wilayah kerja kami di Tanah Papua,”ungkap Faturahman.
Bajkan, BI juga telah memberikan berbagai bentuk dukungan kepada petani, mulai dari pelatihan, bantuan sarana produksi, hingga penerapan teknologi pertanian digital seperti sensor tanah dan cuaca, serta fasilitas transportasi hasil panen.
Dengan demikian, dalam pelaksanaan GNPIP mendatang, Bank Indonesia akan memfasilitasi kerja sama antar daerah (KAD) antara Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, yang diharapkan dapat membantu menekan inflasi di wilayah pegunungan, khususnya di Wamena yang kerap mengalami kenaikan harga bahan pangan.
“Harapan kita dengan kerja sama antar daerah ini, inflasi di Papua Pegunungan bisa turun. Untuk kerja sama nanti, komoditas utamanya adalah beras,”ujarnya.
Sekedar diketahui, dalam kegiatan GNPIP Papua ini akan dibuka langsung oleh Pj Gubernur Papua, Matius Fakhiri, dan turut dihadiri tokoh agama seperti Ketua FKUB Papua, Pdt. Pius Biniluk, serta unsur Forkopimda Papua.
Menurut Faturahman, kondisi inflasi di seluruh wilayah kerja BI Papua saat ini masih dalam batas aman. Bahkan, inflasi Provinsi Papua tercatat terendah secara nasional, yakni di level 0,53 persen (year on year) per Oktober 2025.
“Alhamdulillah, inflasi di empat provinsi wilayah kerja kami, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, semuanya terkendali,”terangnya.
Untuk itu, Faturahman menambahkan, dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, BI, dan masyarakat, gerakan “Jaga Pangan, Jaga Papua” diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun di Tanah Papua. (Tiara).
