Pasific Pos.com
Headline

Istri Bupati Mimika Diduga Melakukan Penganiayaan Berat

Ilustrasi penganiayaan

Timika – Demo Aparat Negeri Sipil yang mengajukan jabatan brutal dan meminta agar Bupati Mimika dicopot berbuntut panjang.

Tak Terima dengan tuntutan copot jabatan, diduga istri Bupati melakukan pembongkaran berat dan pengrusakan rumah.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Papua Tengah memberikan pendampingan hukum kepada korban kekerasan dan perusak rumah yang dialami oleh Ibu Bertha Beanal dan Ida Maniagasi.

Ditemui pada saat konfrensi pers yang dilakukan YLBH Papua Tengah bersama korban mengatakan, Kejadian ini telah dilaporkan secara resmi ke Polres Mimika dan menjadi pusat perhatian masyarakat warga Mimika.

Kasus ini bermula pada pukul 15:30 WIT ketika sekelompok orang mendatangi rumah korban. Diduga kuat, kompilasi ini merupakan buntut dari aksi pemadatan yang terjadi di kantor pusat pemerintahan. Menurut keterangan korban sekitar 30 orang datang ke rumah, mengancam untuk membakar rumah korban, dan melakukan pelemparan hingga merusak kaca rumah.

Bertha Beanal, salah satu korban, menjelaskan bahwa para pelaku tidak hanya melakukan transformasi fisik, tetapi juga merusak properti miliknya. Ida Maniagasi, yang berusaha meringankan situasi melalui musyawarah, juga menjadi korban kehancuran dengan luka parah.

“Kami meminta agar dalam waktu 1×24 jam, para pelaku segera diamankan atau menyerahkan diri. Kasus ini dianggap sebagai tindak kriminal murni, dan keberhasilan penegakan hukum akan memberikan keadilan kepada para korban” ujar Yoseph Temorubun dari YLBH Papua Tengah

Dalam kronologis kejadian, Beanal menjelaskan bahwa pimpinan rombongan diduga adalah istri Bupati Omaleng. Tak hanya itu bahkan istri dari salah satu Juru Bicara Bupati Omaleng (YK) juga diduga kuat adalah orang yang melakukan pukulan pertama kepada korban. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius terkait kemungkinan keterlibatan pejabat pemerintah dalam tindakan kekerasan ini.

Visum korban telah dilakukan pada pukul 17:30 WIB, diikuti dengan pembuatan laporan polisi resmi ke Polres Mimika. YLBH Papua Tengah berkomitmen untuk terus mendukung korban dan mengawal proses hukum agar keadilan dapat segera terwujud. Publik Mimika juga diharapkan ikut mengawali perkembangan kasus ini demi menciptakan masyarakat yang aman dan berkeadilan.

Ia berharap pihak Kepolisian Polres Mimika dapat segera mengambil tindakan tegas untuk menangkap pelakunya. “Kejadian ini harus diusut tuntas, dan keadilan harus ditegakkan agar tak ada lagi korban yang mengalami hal serupa. Kami memohon agar masyarakat juga mendukung agar kebenaran dan keadilan dapat terwujud.”pintanya