Jayapura,– Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua mencatat telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,3 miliar hingga Juli 2025.
Jumlah tersebut masih jauh dari target PAD tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 3,19 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disorda Papua, Sonya Monim, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan capaian tersebut dengan membuka peluang kerja sama bagi masyarakat maupun organisasi untuk menggunakan venue olahraga.
“Siapapun yang ingin mengadakan event, silakan ajukan surat ke Disorda. Penggunaan venue tetap mengikuti Perda tentang pajak dan retribusi daerah,” ujarnya di Jayapura, Rabu (9/7/2025).
Menurut Sonya, salah satu tantangan besar dalam pengelolaan venue adalah tingginya biaya perawatan, khususnya untuk venue eks PON. Saat ini terdapat sembilan venue yang masih dikelola langsung oleh Disorda dengan anggaran perawatan mencapai Rp 14 miliar per tahun.
“Yang paling mahal adalah venue Aquatik, dengan biaya perawatan sekitar Rp 3 miliar lebih per tahun. Pemeliharaan air kolam sangat intensif, dan airnya baru akan diganti pada tahun 2031, atau 10 tahun sejak digunakan pertama kali pada PON,” jelasnya.
Di sisi lain, Sonya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada permohonan penggunaan Stadion Mandala maupun Lukas Enembe dari dua klub sepak bola Papua, yakni PSBS Biak dan Persipura Jayapura, jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
“Kami masih menunggu surat resmi. Tapi harapan kami, dua klub kebanggaan Papua ini tetap menjadikan Jayapura sebagai home base,” ujarnya.
Terkait dengan Wisma Atlet milik Pemprov Papua di kawasan Mandala, Jayapura Utara, Sonya menjelaskan bahwa aset tersebut kini telah resmi diambil alih kembali oleh pemerintah provinsi. Namun, proses pemindahan KONI Papua dari wisma tersebut ke kantor lama masih menunggu koordinasi lanjutan.
“Kantor lama KONI masih perlu renovasi. Jadi kami akan terus berkoordinasi agar prosesnya berjalan baik,” tandasnya.