Pasific Pos.com
Headline

Herlin Lali dan Sella Monim Raih Emas Kejuaraan Dayung Kano Asia 2025

Jakarta – Atlet dayung putri Indonesia, Herlin Aprilin Lali (21) dan Sella Olce Monim (26), berhasil meraih 1 medali emas dan 1 medali perunggu, di tengah dominasi-kuat tuan rumah Cina, dalam lomba dayung kano-sprint ACC (Asian Canoe Confederation) di Yaohu International Aquatic Sports Center, di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, Cina, 9-10 Mei 2025.

Dalam lomba yang diikuti 244 pedayung dari 20 negara itu, tim Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) Indonesia mengirim 6 atlet, terdiri dari 2 putra dan 4 putri, didampingi pelatih Dian Kurniawan (46) dan pelatih asal Ukraina, juara dunia dan juara Eropa 2013-2016, Andrii Kraitor (32). Tim Indonesia ambil bagian dalam 6 dari 21 nomor dayung kano yang dilombakan.

Keluar sebagai peraih medali emas terbanyak dalam lomba dayung kano-sprint ACC ini: tim tuan rumah Cina dengan 14 medali emas, diikuti Kazakhstan 5 medali emas, kemudian Vietnam dan Indonesia masing-masing meraih 1 medali emas. Tim Vietnam meraih 1 medali emas, 4 perak, dan 1 perunggu.

Medali emas dan perunggu Indonesia diraih oleh pasangan putri, Herlin Aprilin Lali asal Papua Barat dan Sella Olce Monim asal Papua pada hari ke-2, Sabtu (10/5), yaitu di nomor WC2-200m (women’s canoe double 200 meter) dan WC2-500m (women’s canoe double 500 meter).

Dalam nomor WC2-200m (ganda putri kano jarak 200 meter), pasangan Indonesia Herlin Lali dan Sella Monim di lintasan 4, meraih medali emas setelah mencatat waktu 49,736 detik atau 0,95 detik lebih cepat dibanding atlet tuan rumah China yang pernah lolos Olimpiade Paris 2024, Li Shuqi dan Xue Lina, di lintasan 6 dan meraih medali perak, diikuti pasangan Vietnam, Nguyen Thi Huong dan Diep Thi Huong, di lintasan 5 dengan waktu 50,970 detik dan meraih medali perunggu. Urutan 4 ditempati tim Korea Utara, kemudian tim Thailand, Kazakhstan, India, Filipina, dan terakhir tim Singapura.

Pasangan Herlin Lali dan Sella Monim, dalam lomba sebelumnya di nomor WC2-500m (ganda putri kano jarak 500 meter), meraih medali perunggu dengan catatan waktu 2:17,511 detik. Medali perak diraih pasangan Vietnam, Nguyen Thi Huong dan Diep Thi Huong, yang masuk garis finis dalam waktu 2:11,72 detik, atau 2,03 detik lebih lambat dibanding peraih medali emas, pasangan juara dunia dan juara Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024 asal Cina, Shixiao Xu and Mengya Sun. Pasangan Cina itu belum pernah kalah dalam berbagai lomba sejak 2019, termasuk juara Asian Games Hangzhou 2022. Urutan 4 dan selanjutnya adalah tim Thailand, Korea Utara, India, Kazakhstan, Singapura, dan terakhir tim Iran.

Modal untuk Lolos Kualifikasi Olimpiade 2028

Pelatih Dian “Jack” Kurniawan (46) berpendapat, capaian tim Indonesia di dalam lomba dayung kano-sprint ACC (Asian Canoe Confederation) di Yaohu International Aquatic Sports Center, Nanchang, Jiangxi, China, 9-10 Mei 2025, sebagai tryout Pelatnas dayung yang dibiayai Pemerintah RI melalui Kemenpora RI, merupakan bekal bagi tim Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028. “Mudah-mudahan hasil lomba ini bisa menjadi daya-dorong dan semangat bagi atlet-atlet kita untuk terus berprestasi di ajang internasional,” kata pelatih asal Jawa Barat itu.

Sementara Budiman Setiawan (69), Wakil Ketua Umum PB PODSI (Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia), yang turut menyaksikan lomba di China tersebut mengatakan bahwa kemajuan prestasi para atlet cukup baik sehingga menjanjikan peluang di Asian Games maupun kualifikasi Olimpiade 2028. “Apalagi bila kita lakukan perbaikan dan peningkatan yang dibutuhkan nanti, termasuk penguatan daya-tahan atlet untuk berlomba di jarak 500 meter,” kata Budiman yang duduk sebagai utusan Asia (Asian Continental Representative) dalam kepengurusan Konfederasi Kano Asia (ACC) yang diketuai Laksamana Chainarong Charoenruk asal Thailand.

Atlet Herlin Aprilia Lali (21 tahun), mengungkapkan perasaan senangnya karena baru pertamakali terjun dalam lomba ACC dan berhasil membawa medali emas dan medali perunggu. “Saya bersyukur telah berhasil mengukir sejarah medali emas bersama Sella Monim di nomor WC2-200m (ganda putri kano jarak 200 meter) Asia, karena sebelumnya senior kami meraih emas di nomor WC2- 500m (ganda putri kano jarak 500 meter), sedangkan di WC2-200m hanya medali perak,” kata Herlin yang dikabarkan bermaksud pindah dari provinsi Papua Barat ke Jawa Barat.

Sementara itu atlet Sella Olce Monim (26 tahun) menyatakan sangat bangga karena bersama Harlin Lali berhasil mempertahankan medali emas nomor WC2-200m, setelah sebelumnya pernah meraih medali emas nomor WC4-200m. “Mungkin karena masih ada kekurangan, maka kami hanya berhasil meraih medali perunggu pada nomor WC2-500m, dan kami akan perbaiki (kekurangan tersebut) dengan berbekal semangat dalam latihan untuk mengoreksi,” kata Sella yang masuk Pelatnas sejak April 2021.

Sella Monim mulai menekuni olahraga dayung pada 2019, saat ia berusia 21 tahun dan sudah 2 tahun lulus SMA serta belum berrencana kuliah, karena ia dibesarkan di Kampung Putali, di Pulau Putali, di tengah Danau Sentani, Papua. Ia terbiasa mendayung perahu kayu untuk mencari ikan. Pamannya, Martinus Monim, adalah pelatih dayung. Dua kakak laki-lakinya, Inggrit Monim 33 tahun dan Harold Monim 29 tahun, adalah atlet dayung kayak. Tiga adik laki-laki Sella berusia 19 tahun (kembar) dan 16 tahun. Belum setahun ia berlatih, pada akhir 2019, Sella ikut Pra PON di Cipule, Karawang, Jabar, dan mempersembahkan 2 medali emas nomor TBR 10 pedayung putri 250m dan 500m, serta medali perunggu nomor C2-500m bersama rekannya, Ritje, yang membuatnya dipanggil masuk Pelatnas April 2021.

Lomba dayung kano-sprint ACC (Asian Canoe Confederation) diikuti 20 negara termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, China, China-Taipei, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan, India, Iran, dan Irak.
Nomor-nomor yang dilombakan: MC1-1000, MK1-1000, WK1-1000, WC2-1000, MC2-1000, XK4-500, WC1-500, MC1-500, WC2-500, XK2-500, MC4-500, WK2-500, MK1-500, MK4-500, WK1-500, WK4-500, MK1-200, MK2-500, WC2-200, WK1-200, WC1-200.

Leave a Comment