Guru SD Muhammadiyah Dapat Pelatihan Pembelajaran Deep Learning Dari Dosen FKIP Unmus
Share0MERAUKE,- Tim dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Musamus belum lama ini melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan dan Pendampingan Merancang Pembelajaran Deep Learning Menyenangkan yang Mindful, Meaningful, Joyful bagi guru-guru SD Muhammadiyah Merauke.
Kegiatan ini dipimpin oleh Sri Hanipah, S.Pd., M.Pd., bersama anggota Wa Ode Siti Hamsinah Day, M.Pd dan Rival Hanip, S.Pd., M.Pd. Pelatihan berlangsung selama beberapa hari dan diikuti oleh 25 guru. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang pengabdian kepada masyarakat.
Ketua tim pengabdian, Sri Hanipah, S.Pd., M.Pd., memberikan pengantar kegiatan pelatihan Deep Learning bagi guru SD Muhammadiyah Merauke. Dalam sambutannya, Sri Hanipah menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pedagogik guru agar mampu menghadirkan pembelajaran yang bermakna, sadar penuh, dan menyenangkan.
“Kami ingin guru menjadi fasilitator yang reflektif dan kreatif, sehingga kelas menjadi ruang yang mindful, meaningful, dan joyful,” ujarnya.
Peserta pelatihan menyimak materi tentang strategi pembelajaran bermakna dan kontekstual yang disampaikan oleh tim dosen FKIP Unmus.
Materi pelatihan mencakup perancangan RPP dan LKPD berbasis deep learning, project-based learning yang menumbuhkan empati sosial serta kesadaran budaya lokal, hingga penggunaan teknologi digital seperti Canva, Wordwall, dan Google Form untuk media ajar.
Guru dan siswa SD Muhammadiyah Merauke berpartisipasi dalam kegiatan praktik pembuatan media ajar berbasis bahan lokal dan daur ulang. Selain pelatihan, tim dosen juga memberikan pendampingan intensif agar guru mampu menerapkan hasil belajar di kelas. Para guru berkesempatan melakukan praktik microteaching dengan umpan balik reflektif dari fasilitator dan rekan sejawat.
Kepala SD Muhammadiyah Merauke, Nasir, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Program ini sangat membantu guru kami memahami bagaimana membuat pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kehidupan siswa di Merauke,” tuturnya.(Iis)
