Jayapura,- Penjabat Gubernur Papua Agus Fatoni menghadiri pertemuan istimewa bersama para ondoafi (pemimpin adat) dan tokoh adat dari seluruh Provinsi Papua. Kegiatan yang digelar di D’Jimbaran Resto, Jayapura, ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya seorang Gubernur Papua duduk bersama secara langsung dengan para pemangku adat.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar, Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unsur Forkopimda lainnya.
Pj Gubernur Agus Fatoni menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari keluarga besar Papua. Ia menegaskan bahwa dirinya akan bekerja dan berjuang layaknya putra asli Papua dalam menjalankan tugasnya.
“Saya diberikan tugas menjadi Pj Gubernur Papua, berarti saya akan berjuang sebagai orang Papua,” ujar Fatoni.
Fatoni juga berkomitmen untuk menindaklanjuti semua aspirasi yang telah disampaikan oleh tokoh-tokoh adat dalam pertemuan tersebut.
“Aspirasi sudah disampaikan dan dituliskan. Ini akan menjadi bahan kajian dan pertimbangan kami dalam mengambil kebijakan, baik di tingkat daerah maupun pusat. Kami akan terus suarakan dan perjuangkan,” tegasnya.
Ketua MRP Nerlince Wamuar menyampaikan apresiasi dan rasa haru atas inisiatif pertemuan tersebut.
“Puji syukur Tuhan sangat baik bisa pertemukan kita orang adat dengan Bapak Gubernur. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya,” ujar Nerlince dengan penuh emosi.
Nerlince menyebut bahwa Agus Fatoni bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga pribadi yang memahami keuangan dan birokrasi dengan baik. Ia menyatakan keyakinannya bahwa keluh kesah masyarakat adat akan benar-benar didengar dan ditindaklanjuti oleh Pj Gubernur.
“Saya percaya keluh kesah kita sebagai orang adat pasti akan dijawab oleh Bapak Gubernur, dan itu menjadi hadiah bagi kami orang adat,” tambahnya.
Terkait pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Papua, Nerlince berharap proses demokrasi akan berjalan lancar hingga nantinya terpilih kepala daerah definitif. Ia juga menegaskan bahwa masyarakat adat mendukung proses tersebut dengan sikap yang damai dan dewasa.
“Kita sudah memberikan hak suara di TPS. Proses selanjutnya kita serahkan kepada penyelenggara. Kita percaya, semua akan berjalan baik hingga pelantikan gubernur definitif,” katanya.
Pertemuan ini diakhiri dengan suasana penuh kekeluargaan dan harapan akan masa depan Papua yang lebih baik, harmonis, dan inklusif di bawah kepemimpinan yang mendengarkan suara akar rumput.