Jayapura,- Masyarakat dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua mengantar Gubernur Papua, Matius Fakhiri, dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen menuju lokasi Ibadah Kebangunan Rohani (KKR) dan Pesta Rakyat yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura, Jumat (31/10/2025).
Dari pantauan di lapangan, prosesi adat dimulai dari kediaman pribadi Gubernur di kawasan Bhayangkara. Rombongan dijemput oleh masyarakat adat Awyu dari Papua Selatan dan Inanwatan dari Papua Barat Daya.
Selanjutnya, arak-arakan bergerak menuju Ruko Pasific Dok II, di mana Gubernur dan Wakil Gubernur disambut secara adat oleh masyarakat La Pago dan Mee Pago yang mewakili Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Perjalanan berlanjut menuju depan eks Venue Dayung, tempat masyarakat Saireri menyambut dengan tarian dan simbol perdamaian.
Dari sana, rombongan diantar ke halaman Kantor Gubernur Papua dan diterima secara adat oleh masyarakat Tabi sebagai tuan rumah wilayah Mamta.
Setibanya di kantor gubernur, Fakhiri–Aryoko disambut meriah oleh ribuan masyarakat dan tamu undangan yang telah hadir sejak pukul 12.00 WIT. Tampak pula jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bupati dan wali kota se-Provinsi Papua, serta pimpinan instansi vertikal turut hadir memberi selamat.
Asisten I Sekretariat Daerah Papua, Yohanes Walilo, mengatakan bahwa prosesi adat ini menjadi simbol persatuan dan penghormatan seluruh wilayah adat terhadap kepemimpinan baru Papua.
“Penyambutan ini mencerminkan semangat kebersamaan seluruh wilayah adat di Tanah Papua,” ujar Walilo.
Ia menjelaskan, prosesi adat menjadi pembuka dari rangkaian Ibadah Syukur dan Pesta Rakyat yang dikemas terbuka bagi masyarakat umum. Sekitar 80 pelaku UMKM turut dilibatkan dalam kegiatan ini, termasuk mama-mama Papua yang menjajakan makanan tradisional seperti rebus-rebusan, papeda bungkus, dan olahan sagu.
“Konsepnya adalah perayaan rakyat Papua, dengan nuansa adat dan kebersamaan. Semua unsur masyarakat bisa datang dan menikmati suasananya,” tambah Walilo.
Acara dijadwalkan berlangsung hingga pukul 23.00 WIT, dengan rangkaian kegiatan meliputi ibadah syukur, seremoni resmi, serta pertunjukan musik rakyat. Panitia memperkirakan jumlah pengunjung mencapai 5.000 hingga 10.000 orang, dan telah menyiapkan area serta pengamanan agar kegiatan berjalan tertib dan nyaman.
Prosesi adat dari tujuh wilayah adat ini menjadi momentum bersejarah yang menegaskan semangat persatuan dan kebanggaan masyarakat Papua dalam menyambut era kepemimpinan baru Fakhiri–Rumaropen.


 
					