MERAUKE,- Lokakarya 7 festival panen hasil belajar program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 3 Kabupaten Merauke, Jumat lalu digelar di Swiss-Belhotel Merauke dibarengi dengan pelaksanaan pameran hasil belajar guru yang diikuti sejumlah guru dari beberapa sekolah di Kota Merauke. Dra.Tri Sulasmiati selaku pengajar praktik dari SMAN 1 Merauke saat ditemui usai lokakarya mengemukakan bahwa terkait dengan program PGP ini, untuk di Kabupaten Merauke memiliki tiga pengajar praktik dan program ini sudah memasuki angkatan ketiga secara nasional.
Hanya saja untuk Kabupaten Merauke baru memasuki angkatan pertama. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan ada fasilitator yang langsung disediakan oleh pihak kementerian dengan fokus pada tiga modul yang berisikan sejumlah materi penting.
Setelah PGP mampu membuat pemetaan aset yang ada di sekolah maka selanjutnya mereka akan diminta untuk membuat program. Program-program tersebut semua bermuara atau berdampak pada pemberdayaan siswa. Program ini tidak berbasis pada jenjang dan mata pelajaran sehingga seluruh jenjang pendidikan dapat mengikuti.
“Mereka akan diseleksi dan jika dinyatakan lolos sebagai calon guru penggerak maka akan mengikuti pendidikan melalui lokakarya,”jelasnya. Lebih lanjut ia mengungkapkan, guru akan mengikuti pendidikan selama 9 bulan dan dirinya sebagai pengajar praktik bertugas mendampingi.
Dalam hal ini terkait ketrampilan dan bagaimana guru menunjukkan aksi nyata di sekolah. Setiap bulan akan dilakukan pendampingan individu, sebelum lokakarya dilaksanakan hingga memasuki lokakarya ke-9. Setiap pengajar praktik mendapat tugas mendampingi 5 calon guru penggerak. Namun karena di Merauke ada 18 orang maka ada satu pengajar yang mendampingi hingga 8 orang.
“Untuk bisa lolos sebagai guru penggerak maka calon guru penggerak harus melalui wawancara dan melakukan praktek mengajar yang baik,”pungkasnya. **
