Pasific Pos.com
Papua Selatan

Dukung Petani, Irigasi Jadi Fokus

Kepala BWS Papua-Merauke, Ir.Yulianus M.Mambrasar, S,ST,M.Si, MT (Foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,- Kepala BWS Papua-Merauke, Ir.Yulianus M.Mambrasar, S,ST,M.Si, MT mengemukakan bahwa pihaknya memberikan perhatian besar kepada para petani dalam hal ini terkait dengan masalah irigasi yang memang sangat dibutuhkan petani. Saat ditemui di ARAFURA News di ruang kerjanya, Yulianus menegaskan bahwa irigasi untuk lahan pertanian juga menjadi prioritas agar petani tidak kesulitan air. Dengan demikian dapat menunjang hasil produksi yang memuaskan dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Merauke.

Namun ia meminta agar beras yang dipasarkan harus sesuai dan tidak terlalu mahal. Bahkan ia memperingatkan bagi petani yang menjual beras di atas 11.000.00 maka irigasinya bisa saja ditutup. Pihaknya benar-benar tegas dalam hal ini karena menaikkan harga yang terlalu mahal sangat dilarang, apalagi harga tersebut diberlakukan di dalam Kota Merauke. “Itu tidak boleh, kita ini kaya akan produksi beras. Saya akan tegas karena saya memiliki kewenangan di sektor irigasi. Namun kita tetap mendukung pemerintah setempat untuk mensejahterakan masyarakat dan untuk itu perlu ada kerja sama yang baik dengan instansi yang terkait,”tegasnya.

Ia menambahkan, hasil panen petani harus dapat ditampung, apapun bentuknya. Oleh sebab itu penting untuk saling bersinergi dan menjalin kerja sama khususnya dengan daerah lain yang tidak memiliki lahan seperti di Merauke. “Mari kita sama-sama berpikir agar mereka bisa rajin menanam. Pasalnya produksi yang melimpah ruah ini mau ditaruh di mana? Sekali lagi saya peringatkan agar jangan ada pihak-pihak yang berani menjual beras di atas 11.000 karena kasihan masyarakat. Bagaimana dengan daya beli mereka, ini tanah mereka sendiri jadi jangan dibuat seperti itu,”tukas Yulianus.

Menurutnya, kalau beras dijual mahal, bagaimana masyarakat mau membeli. Inilah yang dikuatirkan bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial. Beda halnya kalau untuk diekspor namun harus beras yang berkualitas dan benar-benar bagus. Seharusnya beras dari luar Papua tidak merajai pasaran karena beras Papua khususnya Merauke cukup banyak. Selain itu harga yang ditetapkan juga bisa bersaing. “Kita harus memiliki mental pejuang terutama dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Buktinya, kita di BWS sudah membantu wilayah yang kekurangan air tanah dengan jarak tidak tanggung-tanggung hingga ratusan kilometer. Harus bangga menjadi orang PU namun jadilah orang PU bukan menjadi pekerja PU. Sebab orang PU adalah orang yang bekerja dalam segala bidang demi untuk masyarakat,”pungkas Yulianus. **