Pasific Pos.com
Papua Selatan

Dosen Unmus Kembangkan Model Pembelajaran Di SD Inpres Tambat

Para siswa dan dosen berfoto bersama (foto:ist)

MERAUKE,- Suasana pembelajaran di SD Inpres Tambat tidak seperti biasanya. Sebab siswa-siswi belum lama ini belajar hal baru yaitu tentang konsep pecahan. Salah satu konsep pecahan yang dipahami siswa adalah bahwa pecahan merupakan bagian dari keseluruhan.

Untuk lebih memudahkan maka tim dosen Unmus yang terdiri dari dua dosen pendidikan matematika yaitu Sadrack Luden Pagiling, S. Pd., M.Pd. dan Anis Munfarikhatin, S.Pd., M.Pd. memberikan penguatan konsep pecahan terlebih dahulu menggunakan kertas lipat berwarna.

Untuk menyatakan bagian dari keseluruhan maka siswa dapat membuat suatu bentuk dengan membuat dua bentuk lipatan yang sama, kemudian salah satu lipatan digunting mengukuti bentuk yang kemudian ditempelkan dibentuk lain hingga sesuai dengan konteks model pengembangan pembelajaran yang akan dikembangkan, setelah siswa memahami konsep di dalam kelas selanjutnya siswa diajak ke luar kelas untuk praktek di kebun sekolah yang telah ditanam oleh siswa.

Lahan ini sebelumnya belum pernah dimanfaatkan sehingga dengan adanya penelitian ini, tim ingin memberdayakan siswa untuk lebih mengenal konsep matematika dengan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari khususnya pada bidang pertanian.

Petrus, salah satu Guru SDN Inpress Tambat menuturkan, perlu sering dilakukan kegiatan penelitian dan pengabdian dosen. Terlebih jika alumni dapat mengabdi di sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru seperti di Tambat karena antusiasme belajar siswa yang tinggi namun minim tenaga pengajar yang tergerak hatinya untuk mengabdi. Beliau juga meminta agar ke depan banyak inovasi pendidikan yang membuat siswa semakin nyaman dan antusias belajar.

Tim juga melibatkan mahasiswa untuk ikut serta terjun dalam penelitian ini, sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21 bahwa mahasiswa perlu memiliki kemampuan 4C yaitu CriticalThinking, Creative, Collaborative dan Communication. Agustinus Kevin Jaji dan Oky Hermawan, dua mahasiswa yang ikut mengaku sangat senang bisa terlibat dalam peneltian dosen karena banyak pengalaman berharga yang didapatkan.

Pada skim riset desa ini mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis dan peka dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar, khususnya pada bidang pendidikan. Kreatif dalam mengemukakan ide, mengembangkan minat sesuai dengan bidang ilmunya.

Lebih lanjut dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa juga dapat melatih kemampuan komunikasinya dan ke depannya mampu membangun kolaborasi dengan sesama maupun lintas bidang ilmu lainnya.**