Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Kinerja APBN di Papua Mampu Jaga Fundamental Perekonomian Regional

Kemenkeu Perwakilan Papua merilis kinerja APBN Papua triwulan III tahun 2022. (Foto : Sari)

Jayapura – Meski terjadi lonjakan harga komoditas, namun kinerja anggaran pendapatan belanja Negara atau APBN di wilayah Papua mampu menjaga fundamental perekonomian regional pada triwulan III tahun 2022.

Ekonomi Papua triwulan III tahun 2022 yang tumbuh sebesar 14,38 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun 2021 didorong mulai pulihnya perekonomian serta meningkatnya sebagian besar lapangan usaha.

‘’Termasuk yang memberikan kontribusi terbesar yaitu pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan sebesar 29,92 persen,’’ kata Burhani AS selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Papua yang juga Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Papua saat merilis kinerja APBN Papua, di Gedung Keuangan Negara Jayapura, Senin (31/10).

Dari sisi fiskal, kata Burhani, APBN melanjutkan kinerja positif yang ditunjukkan dengan pertumbuhan pendapatan dan belanja Negara sampai 30 September 2022 atau triwulan III-2022.

Burhani mengatakan, Pendapatan Negara di Papua terealisasi Rp9,99 triliun atau 123,75 persen melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar Rp8,08 triliun.

‘’Dibandingkan periode yang sama tahun 2021, terjadi pertumbuhan pendapatan sebesar 36,15 persen. Pendapatan Negara yang melampaui target tersebut, tertinggi disumbang oleh pendapatan perpajakan internasional (PPI) yang mengalami kenaikan sebesar Rp1,58 triliun atau tumbuh 68,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021,’’ jelasnya.

‘’Sementara, Pendapatan terbesar disumbang oleh Pajak Dalam Negeri atau PDN dengan kontribusi mencapai 55,85 persen dari total pendapatan negara,’’ kata Burhani.

Ia menambahkan bahwa kenaikan penerimaan perpajakan dikarenakan adanya penerimaan dari PBB PT Freeport Indonesia pada September dan pembayaran PPh21 perusahaan tambang tersebut senilai Rp100 miliar.

Dari sisi PNBP, kenaikan realisasi bea lelang penjual dan bea lelang pembeli berkontribusi pada peningkatan realisasi PNBP.

Burhani menyebut, seluruh komponen penerimaan Negara yang terdiri dari penerimaan pajak dalam negeri, pajak perdagangan internasional, dan penerimaan Negara bukan pajak atau PNBP mengalami pertumbuhan positif.

Dari sisi belanja Negara, Burhani menyebut, Pemerintah terus berupaya untuk mengakselerasi realisasi belanja Negara agar mampu memberikan stimulus bagi pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi regional. (Zul)