Pasific Pos.com
Papua Selatan

Datangkan Kyai Muda, Ceramah Di 12 Titik

KM.Takhfif Rafi, S.Pdi dan H.Ali Syahana, SE, M.Si (foto:iis)

MERAUKE,- PKM Masjid Nurul Mujahidin Pasar Wamanggu tahun ini kembali mendatangkan ustad dari luar daerah untuk mengisi ceramah pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah yakni KM.Takhfif Rafi, S.Pdi.

Adapun tema yang diusung kali ini adalah “Meningkatkan ketakwaan dan kesabaran dalam membangkitkan ekonomi umat pasca pandemi”. H.Ali Syahana, SE, M.Si selaku Ketua PKM kepada wartawan di Masjid Nurul Mujahidin, Sabtu (8/10) mengemukakan bahwa Takhfif Rafi adalah seorang kyai muda dan akan mengisi ceramah di 12 titik.

Pada Maulud Nabi tahun ini PKM Masjid Nurul Mujahidin masih melaksanakan tradisi pembagian ember makanan dimana tahun ini berjumlah 150 ember. Selain itu sesuai tema yang diusung maka pihak PKM juga akan membagikan sembako kepada sejumlah pedagang di Pasar Wamanggu guna membantu mereka yang sempat terpuruk karena pandemi Covid 19. “Unit Penerimaan Zakat masjid kita akan memberikan 150 paket dengan sasaran pedagang yang ada di lantai dua Pasar Wamanggu.

Ke depan jika dana yang ada mencukupi dan kita mendapatkan sponsor maka jumlahnya kemungkinan bisa meningkat,”terang Ali. Ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum pulih ekonominya pasca pandemi sehingga harus dibantu. Kedatangan kyai muda diharapkan dapat memberikan sentuhan dan motivasi kepada jamaah agar dapat mengambil pelajaran dari musibah yang terjadi serta meneladani sosok Rasulullah, termasuk cara berdagang yang beliau lakukan.

Sementara itu KM.Takhfif Rafi menjelaskan bahwa kedatangannya ke Kabupaten Merauke selain untuk bersilaturahmi juga menyampaikan beberapa pesan terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Maulud Nabi. Menurutnya, peringatan Maulud Nabi merupakan tradisi dan bersifat syiar Islam. Salah satu cara untuk menyiarkan Agama Islam khususnya bagi generasi saat ini, salah satunya melalui peringatan Maulud Nabi.

“Sebab kita sudah terlalu jauh ketinggalan dari Rasulullah dan tidak menutup kemungkinan ada generasi kita, anak-anak kita yang mulai melupakan Rasul. Nah, dengan momen Maulud Nabi menjadi wadah bagi kita untuk berbagi dan mengingat kembali karakter Rasullah,”ujarnya.(iis)