Jayapura – Marilah kita memberikan pengetahuan yang benar bagi umat-umat kita sehingga kita hidup sesuai firman Tuhan.
Demikian dikatakan Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan dalam program pelatihan kepemimpinan Kristen bagi para hamba Tuhan, yang diselenggarakan di Hotel Horison Abepura, Kamis (25/03/2021).
Danrem mengatakan, kegiatan ini sangat penting. Dimana para gembala bekerja untuk menyelamatkan generasi muda Papua.
“Generasi sekarang krg banyak yang tidak tahu dan tidak mengalami masa lalu, sehingga jangan sampai terprovokasi. Disinilah peran sentral atau utama para gembala,” ujar Danrem.
Dikatakannya pula, bahwa peran para pendeta atau gembala sangat sentral dan penting.
“Sebagai gembala kita berpegang pada perintah Tuhan, bukan dengan logika apalagi berbicara yang provokatif. Dan bagi gembala yang masih provokatif agar sadar,” ujar Brigjen TNI Izak Pangemanan sambil menekankan tujuan utama untuk terciptanya Papua tanah damai.
Danrem 172/PWY ini mengakui bahwa saat ini eksistensi untuk merdeka kembali menguat. Namun Danrem mengajak masyarakat Papua percaya akan kuasa Tuhan. “Seperti tadi saya katakan bahwa bersatunya Papua ke Indonesia adalah rancangan Tuhan.
Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan biarlah rancanganNya saja yang terjadi. Kita bekerja saja sesuai tugas dan tanggung jawab kita untuk menciptakan damai di Papua dan hidup yang lebih baik di Papua,” tandasnya.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengalahkan masa lalu. Demikian kita akan maju.
“Jangan mau terbelenggu dengan masa lalu karena akan membuat kita ragu akan janji Tuhan. Persoalan di Papua hanya bisa diselesaikan oleh Tuhan, oleh sebab itu sebagai alat Tuhan mari kita selamatkan umat Tuhan dengan menjadi gembala yang baik,” ujar Izak Pangemanan dihadapan puluhan gembala umat dari Gereja Kingmi Papua.
Lebih lanjut Danrem mengajak para pendeta agar mengenal umat atau domba dombanya.
“Kenalilah domba dombamu dengan baik. Ada tiga macam domba, pertama yang menolak Yesus, ada yang mengenal Yesus dan ada yang hidup di dalam Yesus. Mari kita jadikan domba domba yang hidup di dalam Yesus,” ujarnya.
“Gembala akan dinilai dari buah kita. Sebagai gembala kita harus bereskan diri kita sehingga kita menjadi gembala yang baik,” ujar Danrem.
