MERAUKE-Sekolah Rakyat Terintegrasi 77 resmi beroperasi di Kabupaten Merauke Papua Selatan dan telah diresmikan oleh Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, Senin (27/10) ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dan penyerahan secara simbolis dari pihak orang tua agar anak mereka dididik di sekolah gagasan Presiden Prabowo Subianto itu.
Bupati berharap para orang tua mendukung penuh program pemerintah melalui Sekolah Rakyat ini. Sebab menurutnya, pemerintah tidak akan pernah mengenyampingkan masyarakat termasuk masa depan anak-anak yang dibantu melalui sekolah gratis. Anak-anak akan diperhatikan dengan baik selama mengikuti pendidikan dan tinggal di asrama.
“Pemerintah punya niat baik untuk mendukung kita di Kabupaten Merauke terutama orang tua yang masih kesulitan dalam menyekolahkan anak-anaknya. Tidak hanya faktor biaya tetapi juga karena jarak sekolah yang sangat jauh serta akses yang sulit, ” terang bupati.
Bupati mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, angka partisipasi belajar dari SD ke SMP lalu SMP ke SMA, selisihnya sangat jauh. Contohnya, lulus SD 100 persen tetapi yang masuk ke SMP hanya 50 persen. Begitu masuk ke tingkat SMA malah semakin menurun, bahkan hanya tinggal 20 persen.
Kondisi ini menunjukkan adanya persoalan pendidikan di Kabupaten Merauke yang harus segera dibenahi.
Oleh sebab itu program Sekolah Rakyat diharapkan berjalan baik di Kabupaten Merauke. Bupati juga menitipkan pesan kepada seluruh anak didik Sekolah Rakyat untuk memanfaatkan kesempatan dengan belajar yang baik hingga lulus nanti.
“Kepada anak-anak terkasih, kalian semua sudah mendapatkan kesempatan yang luar biasa. Ingat, tidak semua anak bisa memperoleh kesempatan seperti ini.
Oleh sebab itu belajarlah dengan baik sehingga dapat menamatkan pendidikan, baik SD, SMP hingga SMA, semua bisa tuntas. Bersyukur jika ada yang bisa lanjut ke perguruan tinggi. Ini akan menjadi kebanggaan kita di Kabupaten Merauke, “ujar bupati.
Sementara itu Kepala Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 77 Kabupaten Merauke, Budi Sutomo menyampaikan bahwa anak-anak yang dididik adalah anak yang istimewa. Mereka berasal dari wilayah yang sangat jauh sehingga mengalami kesulitan untuk menjangkau sekolah. Mereka juga mengalami keterbatasan ekonomi sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Budi mengakui bahwa kehadiran Sekolah Rakyat menjadi jawaban bagi anak-anak tersebut. Untuk tenaga guru sendiri, khusus SD berjumlah dua guru dan lima guru SMP. Jumlah tersebut tentu sangat minim sehingga masih membutuhkan perhatian pemerintah.
Budi turut menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPD RI Dapil Papua Selatan, Adib Fuad yang juga berperan pentingdalam mewujudkan kehadiran Sekolah Rakyat di Kabupaten Merauke.
Menurutnya, Adib Fuad telah melakukan berbagai upaya untuk mengawal kehadiran Sekolah Rakyat di Kabupaten Merauke. Beliau telah ikut menjembatani komunikasi dengan Menteri Sosial sehingga Sekolah Rakyat bisa terealisasi seperti sekarang. (iis)
