Jayawijaya – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyikapi aksi penembakan yang mengakibatkan satu anggota Polres Jayawijaya mengalami luka dan isu yang disampaikan juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon yang beredar di media sosial bahwa Jayawijaya, khususnya di Wamena akan dijadikan zona perang.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib menegaskan bahwa dirinya sudah membaca dua kali pesan yang ditulis kelompok Egianus Kogoya dan Sebby Sambom dalam media sosial yang beredar luas di masyarakat yang menyatakan mereka bertanggungjawab atas insiden penembakan di Wamena.
Bupati menyatakan bahwa tidak ada tempat bagi keduanya di wilayah pemerintahannya, terlebih jika keduanya ingin membuat kekacauan.
“Di Jayawijaya tidak ada tempat untuk kejahatan, dan juga bukan area perang. Wilayah kami tempatnya orang yang berpendidikan, layak hidup, tempat untuk orang pengungsian, oleh karena itu gangguan yang dilakukan tersebut itu yang terakhir kali, kelompok Egianus atau kelompok apapun yang ada disini segera angkat kaki tinggalkan Wamena,” tegasnya dalam keterangan resmi, Minggu (1/6/2025).
Bupati menyampaikan, di bawah pemerintahannya, dirinya berkomitmen menjadikan Jayawijaya sebagai kota ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya ingin masyarakat terlibat membangun daerah tersebut.
Mantan Dandim 1702/Jayawijaya ini juga mengimbau masyarakat turut menjaga keamanan, ketertiban. Bupati meminta masyarakat mengusir jika menemukan kelompok kejahatan yang membawa senjata dan masuk ke kampung – kampung.
“Untuk warga Jayawijaya, apabila ada kerabat yang datang dari luar daerah, harus ditanyakan kepentingan mereka, laporkan kepada kepala kampung atau ke RT dan RW setempat,” ucapnya.
Bupati turut berpesan kepada kepala kampung, tokoh adat, tokoh masyarakat agar ikut serta melakukan pengawasan di wilayahnya masing – masing menyusul adanya ancaman dari kelompok kriminal bersenjata Egianus Kogoya dan Sebby Sambon.
Penjabat Sekda Provinsi Papua Pegunungan, Wasuok Demianus Siep menyatakan, pemerintah provinsi mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten, terlebih imbauan kepada masyarakat.
Sementara itu, Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Arh. Reza Mamoribo menyatakan, bersama Polres Jayawijaya hingga saat ini masih terkendali, masyarakat diminta untuk tetap beraktivitas seperti biasa.
“Kami TNI/Polri akan menjaga masyarakat dan juga melakukan koordinasi dengan setiap unsur dan elemen untuk bersama menjaga agar kota Wamena aman, damai , tenang, masyarakat bisa melakukan aktivitas sehari-hari,” pungkasnya.