Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

BPS : IHK Papua Naik Jadi 111,74 pada November

Rilis perkembangan IHK Papua. (Foto : Sari)

Jayapura – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua merilis perkembangan inflasi pada November 2022. Harga berbagai komoditas pada November 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Papua di tiga kota IHK, pada November 2022, terjadi inflasi yoy sebesar 6,43 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,98 pada November 2021 menjadi 111,74 pada November 2022.

Tingkat inflasi dari Oktober ke November 2022 sebesar -0,08 persen dan tingkat inflasi secara year to date Januari sampai November sebesar 4,69 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,54 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27 persen.

Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,97 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,48 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,61 persen, kelompok transportasi sebesar 19,57 persen.

‘’Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan yakni rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 5,97 persen, kelompok pendidikan sebesar 7,74 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,13 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,07 persen,’’ kata Adriana Helena Robaha selaku Kepala BPS Papua, Kamis (1/12/2022).

Ia menambahkan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dari November 2021 ke November 2022, antara lain angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, beras, dan minyak goreng.

Sementara itu, pada November 2022, Merauke mengalami inflasi yoy sebesar 5,10 persen, Timika mengalami inflasi yoy sebesar 6,51 persen, dan Jayapura mengalami inflasi yoy sebesar 6,81 persen.

Adriana menambahkan, inflasi yoy tertinggi di Sulampua terjadi di Pare-Pare sebesar 7,11 persen dan inflasi yoy terendah terjadi di Ternate sebesar 3,26 persen.

Secara nasional, inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 3,26 persen. (Sari)