Pasific Pos.com
Papua Selatan

Belum Capai Target, Tidak Semua Siswa Diwisuda

0806216
Para siswa saat mengikuti pelepasan (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Sekolah SDIT Luqman Al Hakim, Adi Santoso, S.Pd mengemukakan bahwa acara perpisahan dan wisuda Qur’an dilaksanakan guna menumbuhkan semangat bagi orang tua dan siswa untuk menghapal Qur’an mengingat hal ini menjadi salah satu keunggulan dari SDIT Luqman Al Hakim. Sedangkan acara perpisahan digelar untuk melepaskan siswa kelas 6 sebagai momentum penting bagi mereka karena telah menuntaskan pendidikan selama 6 tahun dan ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya mereka tetap ingat bahwa mereka berasal dari SDIT Lukman Al Hakim.

Tahun ini ada 44 siswa kelas 6 yang lulus sedangkan khusus untuk wisuda Qur’an hanya 40 siswa. Diakui untuk wisuda Qur’an belum semuanya lulus karena sekolah menargetkan 1 juz untuk setiap siswa dan itu adalah jumlah minimal yang ditetapkan. Namun sebagian siswa belum mampu mencapai target tersebut sehingga belum bisa dinyatakan lulus. “Untuk kelas 6, insyaallah 90% sudah lulus. Memang ada yang tidak lulus karena mereka baru pindah di kelas 6 tapi dari progressnya, alhamdulilah cukup bagus,”jelasnya kepada ARAFURA News usai acara pelepasan di gedung Kanol Sai.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, progress yang bagus tersebut karena siswa memanfaatkan waktu liburnya dengan menghapal banyak surat. Siswa mulai digenjot untuk menghapal Qur’an dan mengaji sejak duduk di bangku kelas 1. Bagi siswa yang rajin dan disiplin untuk menghapal maka hasilnya sangat baik karena ada siswa yang bisa menghapal hingga 7 juz. Padahal yang ditargetkan hanya 1 juz, ada pula yang lulus dengan 2 juz, 3 juz dan lain sebagainya.

Dalam hal ini sekolah sifatnya memberikan motivasi serta rutin mengingatkan siswa. Kemudian didukung oleh orang tua di rumah dalam mendampingi siswa menambah jumlah hapalan. “Masing-masing anak memiliki kemampuan dan setiap anak itu unik. Jadi ada yang bisa menghapal cepat dan ada pula yang tergolong lambat. Faktor lain yang menjadi kendala bagi anak dalam mencapai target hapalan adalah pendampingan orang tua karena tidak semua orang tua bisa membaca Qur’an,”pungkasnya.**