Pasific Pos.com
HeadlineLintas Daerah

Bantuan Bagi Masyarakat Intan Jaya Dari Keuskupan Timika Belum Bisa Disalurkan

Para pengungsi dan korban aksi KKB di Intan Jaya Papua. (Foto papua inews)

Timika – Bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Intan Jaya dari Keuskupan Mimika hingga hari ini belum dapat disalurkan.

Sekretaris Keuskupan Timika Pastor Andreas Madya Sriyanto SCJ di Timika, dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, Keuskupan Timika telah menghimbau umatnya di sejumlah paroki di Kota Timika dan Kota Nabire agar dapat mengumpulkan bahan makanan dan berbagai barang kebutuhan pokok lainnya untuk dikirim ke Intan Jaya.

“Untuk saat ini kami belum bisa memastikan kapan bantuan segera diberangkatkan ke Intan Jaya karena untuk penyaluran bantuan di sana juga belum pasti. Apalagi sampai sekarang belum ada jaminan keamanan untuk bisa mendaratkan pesawat di lapangan terbang Bilogai, Sugapa,” ujar Pastor Madya.

Berdasarkan laporan dari Pastor Paroki Bilogai yaitu Pastor Yustinus Rahangiar Pr, jumlah pengungsi di Gereja Katolik dan Pastoran Paroki Bilogai, Sugapa serta tiga gereja stasi di wilayah itu cukup banyak.

“Kalau lihat dari foto-foto yang mereka kirim pengungsi cukup banyak. Itu yang ada di sekitar Gereja Katolik Paroki Bilogai, belum termasuk yang mengungsi di tiga gereja stasi. Kami belum menerima laporan resmi ada banyak orang yang mengungsi di sana,” kata Pastor Madya.

Pastor Madya menegaskan bahwa bantuan ini akan dikirim ke Intan Jaya jika situasi kondisi keamanan di wilayah rawan konflik itu sudah dinyatakan aman.

Bantuan kemanusiaan ini bukan untuk pertama kali namun sebelumnya pada bulan Januari hingga Februari lalu, Keuskupan Timika juga mengirim bantuan bagi masyarakat.

“Seperti kali lalu bahan kebutuhan pokok itu yang paling mendesak saat ini. Sebetulnya tidak perlu harus menunggu permintaan dari sana, karena tentu saja dalam situasi saat ini paroki maupun stasi di Intan Jaya kesulitan menyiapkan makanan untuk umat maupun masyarakat yang datang mengungsi di gereja dan pastoran. Namun karena situasinya belum memungkinkan, maka pengiriman bantuan ke sana belum bisa kami lakukan saat ini,” ujar Pastor Madya.

Hingga kini, penerbangan pesawat kargo maupun penumpang perintis ke Sugapa baik dari Timika maupun dari Nabire belum bisa beroperasi lantaran masih rawan terjadi kontak tembak antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM.