Pasific Pos.com
Papua Selatan

Asisten Billy Mambrasar Berbagi Kisah, Saat Digandeng Masuk Tim Staf Khusus Presiden

149214
Isnaeni Farida Uswanas saat mendampingi Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar bertatap muka dengan mahasiswa Merauke (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Asisten Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, Isnaeni Farida Uswanas asal Fak-Fak Papua Barat yang bertugas di bidang politik, konflik, keberagaman dan gender berbagi kisah dan pengalaman selama menjadi asisten dari seorang Billy Mambrasar. Kisah itu ia bagikan ketika mendampingi Billy saat mengunjungi para mahasiswa dan dosen STIT Merauke belum lama ini. Menurut wanita yang akrab disapa Nanny ini, Billy Mambrasar sebagai anak Papua sangat memberikan suri tauladan dan dikenal disiplin dalam pekerjaan.

Tentunya menjadi sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Nanny karena bisa digandeng masuk dalam tim Billy yang memang mempunyai jadwal cukup padat. Kepada setiap asistennya, Billy selalu menjalin kebersaman dan keakraban sehingga tidak ada jarak sama sekali karena semua dianggap sebagai keluarga. Nanny dan rekan-rekannya mempunyai panggilan khusus kepada sosok Staf Khusus itu dengan sebutan Bro Billy yang dinilai sangat konsisten memperhatikan masyarakat Papua. Yang membuat Nanny salut, Billy merekrut timnya dari sejumlah daerah khususnya di Papua yang juga menjadi asal tempat tinggal Billy.

“Kakak Billy tidak merekrut tim dari kampus-kampus besar atau kota-kota besar. Benar-benar yang direkrut dari daerah dan bukan berasal dari kalangan yang sudah terlanjur tenar. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, kami mendapat kesempatan untuk bergabung dan masuk di lingkungan istana. Tentunya membutuhkan proses adaptasi yang tidak kilat, jadi kami belajar sambil bekerja,”jelasnya. Tim dimana Nanny bergabung sama sekali tidak mempunyai mentor atau sosok senior di lingkup istana yang dapat dijadikan sandaran. Oleh sebab itu Billy menjadi satu-satunya mentor bagi seluruh tim.

Namun begitu, Billy juga dapat bertindak sebagai sahabat dan kerap menyemangati timnya agar tidak putus asa dan tetap konsisten bekerja. “Jangan dikira tugas kita hanya mengurus yang enak-enak saja karena kita mengurus banyak orang. Bahkan saking padatnya jadwal, jam tidur kita tidak mencukupi. Kadang hanya 5 jam dan itu sudah kita syukuri sekali. Pasalnya yang kita urus bukan hanya Papua namun 34 provinsi untuk membantu Pak Presiden,”jelas Nanny. Sebagai putri asal Papua, Nanny dan rekan-rekannya yang lain berupaya untuk dapat membantu mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di Papua. **