Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Aksi Damai Cipayung Plus, Dewan Adat Saireri Puji Respons Ketua DPR Papua

Ketua Dewan Adat Saireri, Willem Zaman Bonai saat gelar jumpa pers di salah satu Caffe di Kota Jayapura, Papua, Senin 01 September 2025. (Foto Tiara).

Jayapura ,- Aksi demonstrasi ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Cipayung Plus Kota Jayapura ke DPR Papua belangsung aman dan damai, tanpa anarkis mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Adat Saireri, Willem Zaman Bonai.

Demo damai itu berlangsung tertib di halaman Kantor DPR Papua, Senin 01 September 2025, berkat kooirdinasi yang baik antara Ketua DPR Papua, anggota DPR Papua dan para pendemo serta aparat keamanan dalam hal ini TNI/Polri.

“Ini tidak terlepas dari peran Ketua DPR Papua yang merupakan kader Partai Golkar dalam melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak, termaksud pihak Cipayung plus Kota Jayapura Sehingga aksi demo hari ini bisa berjalan dengan baik tanpa anarkis,”kata Willem Zaman Bonai kepada sejumlah Wartawan di Jayapura.

‎‎Bahkan, ia juga menikai, jika komunikasi yang dilakukan Ketua DPR Papua merupakan Sinyal Damai dari Tanah Papua di tengah situasi Politik Indonesia yang memanas di sejumlah daerah.

‎”Kami apresiasi kepada Ketua DPR Papua bersama pimpinan dan anggota DPR lainnya yang telah menerima aspirasi dari adik – adik Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus, yang menyampaikan aspirasinya. Bahkan Pimpinan dan anggota DPR Papua itu mengawal mereka (pendemo) sampai ke Polda Papua. Ini sangat luar biasa. Patut dicontoh pemimpin DPR lain di luar Papua,”tandas Willem Bonai kepada sejumlah wartawan di Jayapura usai demo.

‎Willem menegaskan, dirinya tidak meragukan kepemimpinan Denny Bonai yang merupakan politikus muda dari Partai Golkar Papua yang juga ketua Angkatan Muda Partai berlambang Pohon Beringin itu.

‎“Kita semua berharap bahwa aspirasi yang disampaikan bisa tersalurkan dengan baik. Kita membawa suara masyarakat dan berharap wakil-wakil kita di DPR dapat menerima serta menyikapinya dengan bijak,”harapnya.

Oleh karena itu tandas Willem, bahwa pentingnya menjaga proses dialog damai dalam setiap aksi unjuk rasa, dengan mengedepankan komunikasi publik yang baik agar tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

‎“Memang kita lihat bahwa Indonesia saat ini tidak baik-baik saja, dan salah satu kuncinya adalah komunikasi. Untuk itu, bhasa yang kita gunakan dalam menyampaikan aspirasi harus tetap terjaga, apalagi oleh anak muda,” tegas Willem Bonai.

‎Dalam aksi hari ini, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus kota Jayapura menyampaikan sejumlah isu penting, di antaranya situasi masyarakat adat Papua, konflik agraria, dan dampak operasi militer yang masih berlangsung di beberapa wilayah.

Untik itu, ‎Willem mengatakan bahwa seluruh anggota DPR Papua hadir untuk menerima aspirasi masyarakat secara langsung.

“Hal ini menjadi langkah positif yang menunjukkan komitmen DPR dalam menjembatani suara rakyat,”ujarnya.

‎Menurutnya, demo ini menjadi contoh baik. Dimana koordinasi berjalan lancar. Bahkan aparat memberikan ruang, dan DPR hadir lengkap.

“Ini baru pertama kalinya dalam beberapa waktu terakhir ada demo damai yang diterima dengan baik oleh DPR Papua,” ungkapnya.

‎Oleh karena itu, Willem Bonai berharap agar komunikasi aktif antar lembaga pemerintah, seperti DPRD, pemerintah provinsi, hingga aparat keamanan, terus dibangun dalam menghadapi aksi-aksi seperti ini.

Apalagi kata Willem, komunikasi yang terencana dapat mencegah terjadinya kerusuhan dan menjamin kelancaran aktivitas masyarakat.

‎“Demo damai ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Tapi sebelumnya sempat ada kekhawatiran di kalangan warga dan pelaku usaha. Maka, penting bagi pihak berwenang untuk memberi informasi terbuka bahwa situasi aman dan terkendali,”tandas Willem.

Selain itu, ‎Willem Bonai juga menekankan bahwa gubernur Papua dan jajaran pemerintah daerah harus memainkan peran aktif dalam proses penyelesaian masalah politik dan sosial di Papua.

‎Sebab tandas Willem penanganan aspirasi tidak bisa dilakukan secara parsial tetapi ini pekerjaan tim. DPR tidak bisa berjalan sendiri, begitu juga gubernur.

‎”Harus ada sinergitas apalagi jika ada surat masuk dari masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi, itu harus segera direspons dengan komunikasi yang baik dan jelas,”tutur Willem Bonai

‎Dengan demikian, Willem berharap demonstrasi damai seperti ini dapat menjadi model bagi penyampaian aspirasi di masa depan, serta dijadikan rujukan agar tidak terjadi aksi-aksi anarkis yang merugikan semua pihak. (Tiara).

Leave a Comment