Headline

Papua Kirim 10 Kontainer Kayu Olahan ke China

JAYAPURA,– Gubernur Papua, Matius Fakhiri resmi melepas ekspor kayu olahan dari Jayapura menuju Shanghai, China, di Pelabuhan Jayapura, Selasa (25/11/2025). Sebanyak 10 kontainer dijadwalkan berangkat mulai Rabu (26/11/2025).

Pengiriman ini merupakan ekspor kelima sejak 2 Oktober 2025 dengan total keseluruhan mencapai 43 kontainer. Ekspor dilakukan oleh PT Semarak Dharma Timber, perusahaan pengolahan kayu yang berbasis di Papua.

Prosesi pelepasan ditandai pengguntingan pita dan pembukaan kontainer, disaksikan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, Pj Sekda, unsur Forkopimda, Pelindo, Sucofindo, Balai Karantina, serta Direktur PT Semarak Dharma Timber, Feri Thamsil selaku eksportir.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Papua, Anthon Imbenai, menjelaskan bahwa pengiriman ini merupakan tahap kelima sepanjang tahun ini. Pada empat tahap sebelumnya—yang berlangsung Oktober hingga November sebanyak 43 kontainer dengan total 799,4190 meter kubik kayu olahan telah dikirim ke China.

Ia menegaskan bahwa ekspor berkelanjutan menjadi tonggak penting bagi penguatan ekonomi daerah serta pemberdayaan masyarakat Papua, khususnya melalui industri pengolahan kayu yang memberikan nilai tambah.

Gubernur Fakhiri menilai ekspor tersebut sebagai bukti bahwa Papua mampu menghasilkan produk bernilai tambah melalui proses industri yang modern dan berkelanjutan. Menurutnya, pencapaian ini sejalan dengan agenda Misi Papua Produktif yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi kuat, mandiri, dan kompetitif.

Ia menilai peningkatan industri pengolahan di Papua akan membuka lapangan kerja bagi generasi muda, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, serta melahirkan ruang usaha baru yang menopang ekonomi daerah. Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengapresiasi pelaku industri kayu yang telah menerapkan prinsip legalitas, menjaga keberlanjutan bahan baku, dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat adat.

“Saya titip, jangan sekali-sekali bermain dengan masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat. Mereka harus dihormati,” tegas Fakhiri.

Ia berharap keberhasilan ekspor ini dapat mendorong tumbuhnya lebih banyak industri pengolahan di Papua sehingga kekayaan alam tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi mampu memberikan nilai ekonomi langsung bagi masyarakat.

Direktur Utama PT Semarak Dharma Timber, Fery Tamstil, mengungkapkan bahwa ekspor kayu olahan dari Jayapura ke China kini dapat dilakukan tanpa transit di Surabaya. Seluruh dokumen ekspor diproses langsung di Jayapura sehingga tercatat resmi sebagai produk ekspor dari Papua.

“Ini sudah ekspor keempat dalam dua bulan. Dalam dua bulan ini kita pecah empat kapal,” ujarnya seusai acara pelepasan ekspor.

Menurut Fery, kelancaran ekspor baru tercapai setelah biaya ekspor dari Jayapura berhasil ditekan hingga setara Surabaya. Sebelumnya, biaya tinggi menjadi hambatan utama bagi pelaku usaha. “Biaya-biaya di Jayapura yang sebelumnya mahal. Tetapi sekarang sudah sama persis dengan Surabaya,” jelasnya.

Ia mengatakan penurunan biaya terutama terjadi pada komponen survei Sucofindo dan layanan karantina. Fery mengapresiasi dukungan Dinas Perdagangan Papua, Dinas Kehutanan, Bea Cukai, Balai Karantina, serta Sucofindo yang telah membuka jalur ekspor lebih kompetitif.

“Kalau harganya masih mahal, tidak mungkin kita bisa ekspor dari Jayapura. Pengiriman langsung jauh lebih efisien dibanding rute via Surabaya, Jakarta, atau Makassar,” katanya.

Fery menambahkan bahwa kini tidak ada alasan lagi bagi pelaku usaha mengekspor melalui daerah lain. “Semoga kondisi ini mendorong lebih banyak pelaku usaha mengekspor produk mereka langsung dari Jayapura,” ujarnya.

 

Related posts

Astra Motor Papua Siap Perluas Kerja Sama dengan SMK

Fani

Peserta Antusias Ikuti SheHack Innovate yang Digagas Indosat

Fani

Tiga Unit Rumah Habis Terbakar di Jayapura, Polisi Selidiki Penyebabnya

Fani

Pendataan OAP Komitmen Pemprov Papua Jaga Keberlangsungan Masyarakat Adat

Bams

Tersangka Kasus Laka Maut Diserahkan ke Kejari Jayapura

Fani

Gubernur Papua Serahkan VSAT di Biak Numfor

Bams

Leave a Comment