MERAUKE-Tidak dapat dipungkiri, peran Anggota DPD RI Dapil Papua Selatan, Adib Fuad juga menjadi penentu kehadiran Sekolah Rakyat Terintegrasi 77 di Kabupaten Merauke.
Adib ikut memperjuangkan sekolah gratis tersebut hingga ke tingkat menteri dan dirinya benar-benar total berusaha sehingga pada akhirnya Sekolah Rakyat dapat beroperasi di bumi Anim Ha.
Saat peresmian Sekolah Rakyat Terintegrasi 77, Senin (27/10), Adib menyampaikan bahwa perjalanan panjang demi menghadirkan Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo itu akhirnya berhasil.
Diakui setiap proses yang dilalui ada dinamika yang menyertai. Pasca dirinya dilantik sebagai Anggota DPD RI dan bertugas di Komite 3 yang menangani masalah pendidikan dan sosial, ia langsung berkoordinasi dengan Menteri Sosial agar Sekolah Rakyat bisa hadir di Merauke.
Seperti yang diketahui, Sekolah Rakyat adalah gagasan Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan dan anak-anak yang tidak mampu diberikan kesempatan untuk bersekolah secara gratis. Termasuk di Kabupaten Merauke, besar harapan dapat menghasilkan anak-anak yang bermasa depan cerah serta mencapai peningkatan kesejahteraan.
Ia menegaskan, pendidikan memang tidak menjamin seseorang menjadi kaya. Tetapi pendidikan memberikan peluang besar untuk menjadikan seseorang menjadi sosok yang hebat.
Khususnya bagi anak-anak Papua yang secara khusus dididik di Sekolah Rakyat Terintegrasi 77. Gayung bersambut, komunikasi awal yang dibuka oleh Adib Fuad dengan sang mentari mendapat respon positif dimana menteri meminta bupati dan wakil bupati bisa bertemu langsung dengannya.
Bahkan Adin sempat mendapatkan kabar bahwa Sekolah Rakyat sudah ditutup sehingga Merauke besar kemungkinan tidak mendapatkan program ini. Tidak patah semangat, Adib Fuad terus berupaya berkomunikasi dengan menteri agar Sekolah Rakyat di Kabupaten Merauke bisa dibuka lagi.
Ini penting karena Merauke juga menjadi sasaran PSN sehingga sudah seharusnya Sekolah Rakyat yang juga merupakan program nasional dapat menjamah Kabupaten Merauke.
“Alhamdulillah, menteri menyambut baik dan Sekolah Rakyat di Merauke bisa beroperasi seperti sekarang ini. Meskipun masih banyak yang perlu dilengkapi, setidaknya perjuangan untuk menghadirkan sekolah yang menjadi harapan anak-anak kita bisa terwujud. Apalagi 99 persen yang dididik adalah anak asli Papua, “pungkas Adib.(iis)
