Sentani,- Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar lomba tari tradisional Yosim Pancar (Yospan) dan Wisisi. Kegiatan yang berlangsung meriah ini secara resmi dibuka oleh Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., dan diikuti oleh puluhan tim dari berbagai kategori.
Tercatat, lomba tersebut diikuti oleh 3 tim Yospan kategori pelajar, 18 tim Yospan kategori umum, serta 39 tim tari Wisisi kategori umum. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jayapura sebagai bagian dari program pelestarian budaya dan semangat nasionalisme.
āHari ini di Kabupaten Jayapura, kita harus hidupkan kembali seni budaya, olahraga, dan tari-tarian. Tarian Yospan dan Wisisi bukan hanya hiburan, tapi bagian dari identitas kita sebagai orang Papua,ā tegas Bupati Yunus Wonda dalam sambutannya, Rabu (9/7/2025).
Ia menekankan pentingnya mempertahankan budaya asli Papua, terutama di tengah arus modernisasi yang bisa menggerus jati diri generasi muda.
āBudaya tidak boleh hilang. Kita harus pertahankan salah satunya lewat lomba seperti ini. Saya harap kegiatan ini membangkitkan semangat anak-anak muda Jayapura untuk mencintai budayanya sendiri,ā tambahnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa lomba serupa akan kembali digelar pada bulan Agustus 2025 sebagai bagian dari perayaan puncak HUT RI ke-80.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba, Oktovianus Yeuw, yang juga Kabid Kemitraan Olahraga Dispora Jayapura, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melestarikan seni budaya Papua.
āLomba ini memberikan wadah bagi generasi muda dan masyarakat umum untuk menampilkan kreativitas serta bakat di bidang seni tari tradisional. Ini juga bagian dari menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Kabupaten Jayapura,ā jelasnya.
Oktovianus juga mengungkapkan bahwa lomba tersebut didanai melalui hibah dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dikelola Dispora Kabupaten Jayapura.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga menjadi momentum memperkuat kebersamaan antar komunitas seni dan budaya di Papua.