MERAUKE-PT Internusa Jaya Sejahtera (PT IJS) dan Universitas Musamus (Unmus) Merauke secara resmi telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memulai program pengelolaan mangrove di Kampung Urumb Distrik Semangga Kabupaten Merauke.
Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran, pemahaman dan komitmen bersama dalam menjaga ekosistem mangrove di wilayah tersebut.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh perwakilan dari kedua belah pihak pada 29 Juli 2025 bertempat di gedung rektorat tepatnya di ruang rapat Soter Nautje Universitas Musamus. Universitas Musamus diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Bidang Kerjasama, Kemahasiswaan dan alumni Alumni, sedangkan dari pihak PT Internusa Jaya Sejahtera (PT IJS) diwakili oleh Region Head Wilayah Merauke.
Langkah ini menjadi tonggak awal kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun (2025–2029). Program pengelolaan mangrove tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat lokal.
Setelah penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi program kepada masyarakat Kampung Urumb pada Senin, 25 Agustus 2025 yang bertempat di Balai Kampung Urumb.
Kegiatan ini dihadiri oleh Head of Sustainability dan Tim PT Internusa Jaya Sejahtera (PT IJS), Wakil Rektor III Universitas Musamus, Dekan Fakultas Pertanian dan tim Musamus, Kepala Kampung Urumb, Sekretaris Kampung, Tokoh Adat Kampung Urumb, perwakilan perempuan dan peserta yang berjumlah 40 masyarakat Kampung Urumb.
Dalam sesi sosialisasi dijelaskan mengenai tujuan program, target yang ingin dicapai serta peran aktif masyarakat. Sebagai bagian dari program, akan dibentuk kelompok masyarakat lokal yang akan terlibat langsung dalam setiap tahapan pengelolaan mangrove.
Pembentukan kelembagaan ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program dan menumbuhkan rasa kepemilikan di kalangan masyarakat Kampung Urumb.
Sebelum memulai kegiatan pembibitan dan penanaman yang dimulai tahun 2026, tim gabungan dari PT IJS dan Universitas Musamus akan melakukan Studi Baseline.
Studi ini sangat penting untuk menginventarisasi kondisi ekosistem mangrove yang ada saat ini, termasuk jenis spesies, kepadatan vegetasi, kondisi tanah, dan parameter lingkungan lainnya. Hasil dari Studi Baseline akan menjadi acuan untuk memantau keberhasilan program secara berkala dan memastikan intervensi yang dilakukan tepat sasaran.
Kolaborasi tiga pihak antara PT IJS, Universitas Musamus dan masyarakat Kampung Urumb diyakini akan menjadi model dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Melalui sinergi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, kami yakin program pengelolaan mangrove di Kampung Urumb akan memberikan dampak positif yang signifikan, bagi PT IJS program ini sebagai komitmen industri yang berkelanjutan, ” ujar Aman Mustika selaku Head Of Sustanaibility – PT IJS.
Sementara itu, pihak Universitas Musamus yang diwakili Adrianus selaku Dekan Fakultas Pertanian menyatakan, program ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Kami berharap pengetahuan dan teknologi yang kami miliki dapat bermanfaat bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Merauke,”ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari pemerintah setempat. Kepala Kampung Urumb, Godefrikus S. Mahuze dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur dan mendukung penuh program ini.
“Keberadaan mangrove sangat penting bagi kami dan dengan adanya pendampingan dari PT IJS dan Universitas Musamus, kami yakin masyarakat akan lebih teredukasi dan mampu mengelola kekayaan alam ini dengan lebih baik,”ungkapnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, pengelolaan mangrove di Kampung Urumb diharapkan menjadi model sinergi antara sektor swasta, akademisi dan masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir, sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Merauke Papua Selatan. (iis)