MERAUKE,- General Manager (GM) Consumer Bisnis Telkomsel Maluku Papua, Fajri Adi Firmansyah mengemukakan bahwa kasus putusnya jaringan yang kembali terjadi di wilayah selatan Papua adalah kejadian yang tidak dikehendaki oleh semua pihak termasuk Telkom dan Telkomsel.
Namun pihaknya tetap bertanggung jawab melalui sejumlah kompensasi dan bantuan komunikasi agar masyarakat bisa berkomunikasi dengan lancar. Termasuk untuk kuota yang hangus juga akan diganti karena tidak terpakai akibat putusnya jaringan.
Pihaknya juga mengaku sering memantau lewat media sosial terkait keluhan masyarakat tentang tagihan produk Telkomsel. Mengenai hal ini juga telah disikapi dengan bijaksana melalui pemberian dan diskon khusus. Jadi untuk Indihome dan Kartu Halo akan diberikan diskon secara merata.
Namun ia menegaskan bahwa tagihan yang mendapat diskon adalah tagihan untuk bulan depan pasca terjadi gangguan. Sedangkan tagihan yang dibayar pada Bulan Agustus ini adalah tagihan bulan lalu sebelum terjadi gangguan.
Oleh karena itu tagihan yang berlaku masih normal tanpa diskon. Ia berharap masyarakat memahami ini dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Pihak Telkomsel juga menyediakan beberapa Posko di sejumlah titik untuk membantu masyarakat mendapatkan internet secara gratis.
“Kompensasi yang diberikan merupakan bentuk keprihatinan kami karena berdampak besar kepada masyarakat. Kami juga pelaku bisnis sehingga sangat memahami hal tersebut Ini bentuk tanggung jawab kami, meskipun belum maksimal setidaknya roda perekonomian masyarakat masih tetap berputar,”jelasnya kepada wartawan di salah satu cafe, Selasa (26/8).
Fajri berharap bantuan media untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat sehingga lebih dipahami dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti aksi demo anarkis yang terjadi belum lama ini. Ia menegaskan bahwa putusnya jaringan bukan karena sabotase tetapi murni disebabkan faktor alam yang memang di luar kehendak manusia.(iis)