Jayapura,- Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada 6 Agustus 2025, anggota DPR Provinsi Papua Dr. Ir. Alberth Merauje, A.Md.Tek., S.T., M.T., IPM., mengajak seluruh masyarakat Papua untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa ada paksaan dan intimidasi.
Dalam himbauannya itu, Alberth Merauje yang juga dikenal sebagai tokoh adat, tokoh gereja, tokoh intelektual, dan tokoh masyarakat ini menekankan bahwa pentingnya peran aktif warga dalam menjaga kualitas demokrasi di tanah Papua.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Papua di delapan kabupaten dan satu kota, khususnya di Kota Jayapura yang kita cintai, agar datang ke TPS masing-masing pada tanggal 6 Agustus pukul 07.00 WIT untuk menggunakan hak suaranya,”kata Alberth Merauje ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin, 4 Agustus 2025.
Apalagi tegas Alberth Merauje, pesta demokrasi ini adalah milik bersama, dan tidak boleh ada warga yang memilih untuk golput.
Menurut legislator Papua itu, setiap suara adalah bentuk tanggung jawab sebagai warga negara dan kontribusi nyata dalam menentukan arah masa depan Papua.
“Pilihan boleh berbeda, tapi persatuan, kesatuan, dan cinta kasih harus tetap kita jaga. Setelah pencoblosan, kita tetap satu keluarga. Baik orang asli Papua maupun warga dari luar Papua, kita semua adalah bagian dari Papua,”tandas Alberth.
Ia juga menegaskan bahwa kedua pasangan calon, baik nomor urut 01 maupun nomor urut 02, adalah putra-putra terbaik Papua yang siap memimpin daerah ini. Karena itu, siapapun yang terpilih nanti merupakan pilihan rakyat dan harus didukung bersama, demi pembangunan Provinsi Papua ke depan.
Namun, Politisi Partai NasDem itu mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi terhadap hal hal yang menyesatkan. Tetap menjaga kedamaian selama dan setelah proses PSU berlangsung.
“Tuhan menciptakan dunia ini dengan penuh keberagaman—ada gunung, lembah, laut, dan warna-warni. Demikian juga kita sebagai manusia. Perbedaan itu indah, dan kita tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain,” tekannya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar datang ke TPS dengan niat baik dan menyalurkan hak suara tanpa ada tekanan dan intimidasi.
“Pesta demokrasi ini harus kita rayakan dengan damai, tanpa paksaan. Mari kita jadikan Papua contoh kedewasaan berdemokrasi di tanah air, ” tegas Alberth Merauje.