MERAUKE,- Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno mengatakan, Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) memperkuat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan derajat kesehatan. Rakerkesda merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergitas dan kolaborasi lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Papua Selatan.
“Tema yang diusung yakni “Transformasi kesehatan menuju Papua Selatan yang sehat, cerdas dan produktif sesuai dengan asta cita Presiden Prabowo Subianto. Kesehatan adalah modal utama pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai provinsi yang memiliki tantangan geografis serta sosial dan budaya yang unik, harus terus berinovasi dan berkomitmen untuk mengatasi permasalahan kesehatan,”ujarnya saat membuka Rakerkesda yang digelar oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Selatan di Swiss-Belhotel, Selasa (8/7).
Diharapkan Rakerkesda menjadi wadah yang produktif untuk berbagai masukan dan saran inovatif yang bisa membantu dalam meningkatkan kinerja masing-masing. Semua itu demi terwujudnya integrasi layanan primer menuju Papua Selatan yang sehat dan berkualitas menuju Indonesia emas. Rakerkesda juga dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, TNI/Polri, swasta serta lintas sektor terkait lainnya.
Melalui kerja keras, kolaborasi, kegiatan program dan komitmen bersama, Provinsi Papua Selatan dapat mewujudkan visi menjadi provinsi yang sehat, cerdas, produktif dan berdaya saing sebagai pintu gerbang strategis ujung timur Indonesia. Hasil dari Rakerkesda menjadi pedoman dan langkah nyata dalam memperbaiki sistem kesehatan demi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Selatan, dr. Benedicta Herlina Rahanggiar menjelaskan, tema yang diusung menegaskan bahwa transformasi di sektor kesehatan adalah pondasi utama untuk mewujudkan Papua Selatan yang masyarakatnya sehat secara fisik, cerdas secara intelektual dan produktif dalam kehidupan sosial ekonomi.
“LUpaya ini sejalan dengan visi pembangunan nasional dan juga daerah Provinsi Papua Selatan. Tantangan kesehatan di Papua Selatan masih cukup besar, mulai dari sumber daya kesehatan yang tersedia, angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi. penanganan stunting, pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Ditambah lagi urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Papua Selatan yang layanannya tersebar dalam beragam situasi.
“Kami sudah melaksanakan Rakerkesda sejak 2023 dan ini kali tahun ketiga. Semoga menjadi tolak ukur untuk bersama bahu membahu dan berkolaborasi. Kami mengajak seluruh peserta aktif berdiskusi untuk menghasilkan rekomendasi strategis yang aplikatif dan berbasis data untuk kebutuhan nyata bagi masyarakat,”ujarnya.(iis)