Jayapura – Kepala dinas pendidikan propinsi Papua memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara, atas terlaksananya Konferensi Daerah pengurus ABKIN Papua.
“Saya yakin, kegiatan hari ini akan menjadi momentum yang sangat berarti bagi perkembangan dunia pendidikan, khususnya layanan Bimbingan dan Konseling di tanah Papua,” Demikian disampaikan dalam amanat tertulisnya yang disampaikan oleh Antoni Mirin, Sabtu (28/6/2025).
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) adalah organisasi profesi yang menaungi para guru, dosen, dan praktisi di bidang Bimbingan dan Konseling di seluruh Indonesia. ABKIN bukan hanya sebuah wadah organisasi, tetapi juga merupakan pilar penting dalam pengembangan profesionalisme guru BK-sebagai pendamping yang tidak hanya membimbing siswa secara akademik, tetapi juga membangun karakter, kesejahteraan psikologis, dan ketangguhan mental peserta didik.
Lanjutnya, khusus di Papua, peran guru BK sangat strategis. Kita dihadapkan pada beragam tantangan pendidikan yang unik—baik secara geografis, sosial, maupun budaya. Kehadiran ABKIN Papua sangat diperlukan, untuk menjadi jembatan kolaborasi antar guru BK, pusat pengembangan kapasitas, sekaligus pengawal standar etika dan mutu layanan konseling.
Dikatakannya pula, pelaksanaan Konferensi daerah ABKIN Papua tahun 2025 ini menjadi momen penting untuk melakukan konsolidasi, menyatukan visi, serta merumuskan langkah strategis yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Lebih dari itu, pada kesempatan ini juga akan dilaksanakan pemilihan pengurus baru ABKIN Papua.
“Saya berharap, kepengurusan yang terpilih nantinya adalah sosok-sosok yang memiliki dedikasi, kompetensi, serta semangat kolaboratif. Yang mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, menjawab aspirasi anggota, dan memperkuat peran guru BK di seluruh wilayah Papua, ” Ujarnya.
Dalam Konferensi daerah ini terpilih sebagai Ketua ABKIN wilayah Papua, Hans Hamadi.
Sementara itu ketua Panitia, Angelbertha Sinaga mengatakan kegiatan Konferda ini diadakan secara daring dan luring. Dimana peserta bukan hanya berasal dari kota Jayapura tapi juga berasal dari Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Biak, Yapen.