Jayapura- Civitas akademika SMKN 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura berduka atas wafatnya mantan kepala sekolah mereka, Amos Risamasu, yang meninggal dunia di Makassar pada Rabu (tanggal tidak disebutkan), akibat sakit yang dideritanya.
Amos Risamasu menjabat sebagai kepala sekolah SMKN 3 (dulu dikenal dengan STM) pada periode 1995 hingga 2002. Jenazah almarhum tiba di Jayapura dan disambut haru oleh para guru, siswa, serta alumni di halaman sekolah. Suasana duka menyelimuti saat jenazah disemayamkan di lobi sekolah guna memberikan kesempatan bagi seluruh civitas untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kepala SMKN 3 Jayapura saat ini, Fransiscus T. K. Amarta, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Beliau adalah sosok pemimpin yang luar biasa dan kami sangat kehilangan. Atas nama seluruh keluarga besar SMKN 3, kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. Semoga Tuhan Yesus menyambut almarhum di Kerajaan-Nya,” ujar Fransiscus.
Ia juga berharap seluruh prosesi penghormatan dan pemakaman dapat berjalan lancar. “Kami mohon maaf jika dalam penerimaan kami ada kekurangan. Semoga keluarga yang ditinggalkan, khususnya istri dan anak-anak, diberi kekuatan,” tambahnya.
Anak sulung almarhum, dalam kesempatan yang penuh haru, menceritakan bahwa sang ayah hingga akhir hayatnya terus membicarakan sekolah tempatnya mengabdi.
“Sebelum menghembuskan napas terakhir, Papa selalu bercerita tentang STM. Sekolah ini punya tempat istimewa di hatinya. Kata-kata terakhirnya, ‘Saya mau sekolah itu maju’,” tuturnya sambil menahan tangis.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan penghormatan terakhir bagi sang ayah.
“Apa yang Papa bangun selama ini kiranya menjadi saluran berkat dan kenangan yang tak terlupakan bagi sekolah ini,” tambahnya.
Dalam ibadah singkat yang dipimpin Pendeta Agus, yang juga alumni SMKN 3 Jayapura, jemaat diajak mengenang kebaikan dan dedikasi Amos Risamasu semasa hidup.
“Jika selama menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah ada hal-hal yang menyakiti guru atau siswa, kami mohon maaf,” ujar Pendeta Agus.
Jenazah almarhum Amos Risamasu rencananya akan dimakamkan pada Sabtu mendatang.