Pasific Pos.com
Papua Selatan

Fernando Ditemukan Meninggal, Petugas Lalui Medan Berat Saat Evakuasi

Fernando Ditemukan Meninggal, Petugas Lalui Medan Berat Saat Evakuasi

MERAUKE,- Rabu (18/5) tepat pada pukul 15.20 WIT akhirnya Fernando korban terjatuh dari atas KM. Juneyao Maru V berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Satu jam sebelumnya tim SAR gabungan mendapat informasi dari seorang warga atas nama Paskalis yang menyampaikan bahwa istrinya yang sedang mencari ikan di pesisir pantai melihat sesosok tubuh tergeletak di pinggir Pantai Lampu Satu dekat dengan muara Sungai Maro.

Penemuan inilah yang kemudian dilaporkan dan segera direspon oleh tim SAR darat yang segera menuju ke lokasi temuan. Jarak dari titik awal kejadian sekitar 2,7 km ke arah barat daya. Naas, saat ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Proses evakuasinya cukup memakan waktu karena medan yang harus ditempuh hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki menerobos hutan bakau yang cukup rapat. Pada saat yang bersamaan, air sudah mulai pasang sehingga tim harus melewati medan berlumpur dan cukup menguras tenaga.

Suroso, salah satu personil Basarnas Merauke yang pertama kali tiba di lokasi kejadian menceritakan bahwa ia bersama dengan seorang personil Satrol Lantamal XI Merauke harus menyeberangi sebuah kali kecil agar bisa menjangkau korban. Selanjutnya korban bisa dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dievakuasi ke tepi jalan raya bersama-sama dengan rombongan warga yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi penemuan.

“Tidak bosan-bosannya kami selalu mengingatkan kepada semua warga yang beraktifitas di atas air untuk selalu mempergunakan alat keselamatan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan” tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan,S.E yang ditemui di tempat terpisah.

Pada pukul 16.00 WIT, jenazah Fernando diserah terimakan kepada pihak KM. Juneyao Maru V di kamar jenazah RSUD Merauke, kemudian dilakukan debreefing seluruh unsur yang terlibat untuk mengakhiri pelaksanaan operasi SAR sore itu. Seperti yang diberitakan sebelumnya, ABK Kapal SPOB Juneyao Maru V tersebut jatuh dan tenggelam di muara sungai sejak 16 Mei lalu dan salah satu pihak yang juga pro aktif melakukan pencarian adalah jajaran Satrol Lantamal XI Merauke.

Informasi tenggelamnya ABK tersebut berawal dari anggota jaga Satrol Lantamal XI menerima laporan dari Pandu Pelindo bahwa terjadi kecelakaan kerja ABK SPOB (Mualim 1) Juneyao Maru V yang jatuh di Sungai Maro tepatnya di pelabuhan umum Merauke pada pukul 04.10 WIT. Selanjutnya anggota jaga Satrol Lantamal XI secara bertahap melaporkan kepada Komandan Satrol Lantamal XI Letkol Laut (P) Hariono, S.H., M.Tr. Hanla.

Setelah berkoordinasi dengan Asops Komandan Lantamal XI, Komandan Satrol Lantamal XI mengerahkan speed KAL Mulga mengadakan pencarian dengan melakukan penyisiran menuju pelabuhan umum, pelabuhan perikanan, daerah Tanjung Karam, daerah muara sampai kawasan lampu hijau.

Selanjutnya melakukan penyisiran di perairan muara Sungai Maro. Pencarian terhadap korban sempat dihentikan karena cuaca mulai gelap pada pukul 17.00 WIT dan dilanjutkan pada tanggal 17 Mei hingga akhirnya pada Hari Rabu korban ditemukan meninggal.

Danlantamal XI Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, S.H menyampaikan bahwa kegiatan SAR yang dilaksanakan Satrol Lantamal XI ini adalah salah satu tugas pokok Lantamal XI sehingga pencarian korban dilakukan semaksimal mungkin bersama sama dengan instansi lain dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan perintah harian dan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M, yaitu TNI Angkatan Laut menjaga kepercayaan rakyat melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu melaksanakan SAR ABK SPOB Juneyao Maru V. **