Pasific Pos.com
Nasional

3 Pesan Utama Mendikbudristek RI

Mendikbudristek RI saat berdialog di Hari Kebangkitan Teknologi, Jakarta, Rabu (10/8). Foto : eky. An

Kepala Sekolah SMA YPPDIK Gabungan Jayapura Di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2022

JAKARTA, ARAFURA- Transformasi dan Inovasi pendidikan di era digital saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, tantangan dan persaingan global yang sangat tinggi mendorong program pendidikan nasional ikut menciptakan terobosan-terobosan.

Salah satunya adalah peran teknologi melalui basis data yang menjadi landasan pijak program ‘Merdeka Belajar’ pada sekolah penggerak maupun guru penggerak.
Hal ini terungkap dalam Acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional dimana Kepala Sekolah SMA YPPDK Gabungan Jayapura Sandra Titihalawa, S.Pd,M.Si diundang untuk berdialog langsung sebagai narasumber. Kegiatan berlangsung di Gedung Plaza Insan Berprestasi Kemendikbudristek RI, Rabu (10/8).
Pada kesempatan itu Mendikbudristek RI Nadien Anwar Makarim, BA,MBA dalam dialog bersama Kepsek SMAGab Jayapura menerima informasi penjelasan terkait penggunaan teknologi flatform Merdeka Belajar. Yang didalamnya ada fitur belajar mandiri dan assessment murid yang ternyata menjadi solusi dalam proses belajar mengajar di SMAGab Jayapura.
Maka Mas Menteri (sapaan akrabnya) menyampaikan 3 pesan utama kepada Sandra Kepsek SMAGab dan seluruh tamu undangan yang hadir secara luring dan daring melalui canel youtube Kemendikbudristek.
Pertama, Sekolah harus berani, kedua kolaborasi dan ketiga kerja nyata. Sebab di dunia teknologi tidak bisa berbohong sebab ada datanya. Dan semuanya ada pada power flatform, dimana guru keinginannya belajar menguasai fitur flatform untuk dapat mengekspresikan atau memamerkan karyanya, imovasinya di kelas.
Dikatakan, pula dengan fitur flatform ini sebagai contoh guru di Papua bisa diapresiasi oleh guru di Jogja atau di tempat lain. Hal ini dikarenakan Aplikasi dalam Merdeka Belajar, semua guru dapat belajar didalam levelnya sendiri-sendiri, dapat menampilkan karyanya.
“ Saya minta 3 hal utama ya…harus berani, berkolaborasi dan kerja nyata. Gunakan flatform merdeka belajar ini sehingga sekolah mampu berekspresi. Mamfaatkan semua keunggulan yang ada di aplikasi ini,”paparnya.
Sehingga sekolah diharapkan mampu menumbuhan kreativitas dan power yang dimiliki sekolah. Pemerintah hanya menyiapkan aplikasi dan mengarahkan anggaran untuk setiap sekolah yang mampu menciptakan kreativitasnya. “Sekolah harus berani, berkolaborasi dan berkerja nyata. Ini harapan saya,”tukas Mas Menteri.**
Laporan : Herald Hursepuny,S.Sos