Pasific Pos.com
Headline

Yunus Wonda Fasilitasi Perdamaian Pasca Perang Suku di Ilu

Waket I DPR Papua, DR. Yunus Wonda SH MH saat lakukan reses di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Minggu (4/7).

Jayapura – Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH sebagai anak daerah asal Ilu, Kabupaten Puncak Jaya disela-sela resesnya, Minggu (4/7) berinisiatif menfasilitasi perdamaian pasca perang suku yang terjadi di Distrik Ilu, tiga tahun lalu.

Bahkan, saat menfasilitasi perdamaian perang suku yang terjadi tiga tahun lalu itu, Yunus Wonda juga didampingi Anggota DPR Papua, Agus Kogoya yang juga merupakan anak asli Ilu, serta tokoh masyarakat Ilu, Yumin Wonda dan Nesco Wonda.

“Memang perang suku itu, sudah hampir tiga tahun lalu. Pasca itu, masyarakat Ilu, Puncak Jaya hidup dalam ketakutan, yang dulunya mereka hidup dalam satu gereja, satu lokasi, satu honai, namun karena perang keluarga itu, akhirnya membuat mereka terpecah belah dan tidak harmonis lagi,” ungkap Yunus Wonda di Jayapura, Rabu siang (7/07).

Bahkan, kata Yunus Wonda, hingga hari ini, masyarakat di Distrik Ilu, masih berjaga-jaga sehingga mereka masih memegang panah dan parang yang menjadi budaya mereka selama belum ada perdamaian.

“Ini, atas inisiatif saya bersama pak Agus Kogoya dan Yumin Wonda  sebagai anak asli di sana, kami tidak tega melihat keadaan orang tua kami terus begitu. Akhirnya kami pun berangkat ke Ilu dan disambut oleh masyarakat disana dengan antusias, bahkan masyarakat dari seluruh distrik yang konflik itu, bisa berkumpul duduk sama-sama dan makan sama-sama. Ini sangat luar biasa,” ujar Yunus Wonda.

Padahal kata legislator Papua itu, masyarakat juga punya kerinduan untuk berdamai dan mereka sudah capek hidup saling bermusuhan, apalagi mereka masih satu keluarga besar.

“Mereka akhirnya bisa duduk dan makan bersama. Mereka sampaikan terima kasih kepada kami dari provinsi bahwa dengan kehadiran kami, masyarakat akhirnya bisa berdamai,” ucapnya.

Oleh karena itu, Politikus Partai Demokrat ini meminta kepada Pemkab Puncak Jaya segera menyikapi kondisi itu, untuk berperan aktif dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan melanjutkan pembangunan di daerah itu.

“Kami sebagai anak daerah sudah lakukan itu. Kami harap ada langkah-langkah yang harus diselesaikan Pemkab Puncak Jaya bagaimana menyelesaikan secara tuntas. Kemarin kami pergi untuk pengumpulan dana untuk membantu mereka sebagai anak asli di daerah itu,” kata Yunus Wonda.

Namun diakui, masih ada pembayaran denda adat yang membutuhkan bantuan dari semua pihak,  terutama Pemkab Puncak Jaya, sehingga masyarakat tidak ada lagi sekat-sekat dan persaudaraan kembali terjalin harmonis di tengah-tengah masyarakat. “Tentu Pemkab Puncak Jaya sudah punya pikiran itu. Tinggal masalah waktu saja. Sekali lagi masyarakat harus didukung agar proses dapat selesai dalam bulan ini,” tekannya.

Dalam kesempatan itu juga, Yunus Wonda bersama Agus Kogoya, Yumin Wonda dan Nesco Wonda memberikan bantuan sebesar Rp 3 miliar lebih. “Meskipun memang itu tidak cukup. Ya, paling tidak kami ikut membantu meringankan beban masyarakat untuk menuju perdamaian,” imbuhnya. (TIARA).