Manokwari, TP – Sekda Manokwari, Aljabar Makatita, ketika mewakili Bupati Manokwari, Demas P. Mandacan, pada acara Milad NU ke-93 di Pondok Pesantren Salafiyah, Prafi, Minggu (10/2), mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Manokwari, bekerja sama dan bahu-membahu demi kemajuan, kerja sama, dan toleransi antar-umat beragama.
Makatita juga mengingatkan, agar warga NU harus menggunakan hak politik pada Pemilu 2019 sebagai bentuk tanggung jawab sebagai warga negara yang patuh pada aturan yang berlaku.
Makatita mengatakan, usia NU sesungguhnya sudah cukup panjang dan sampai kini masih tetap ada dan memiliki daya tarik serta peran tersendiri dalam kemajuan bangsa.
Dikatakan Makatita, kiprah yang diperankan NU dalam kancah nasional dan internasional selama ini, tidak terlepas dari strategi kebudayaan yang telah diletakkan landasannya oleh para pendiri NU, yakni sebuah srtategi kebudayaan berdasarkan ajaran Islam.
Makatita menyambut bahagia dilaksanakannya peringatan lahirnya NU ke-93 tahun 2019. Diakuinya, peringatan milad kali ini, menggugah dan mengkoordinir umat Islam di Kabupaten Manokwari menjadi Ukuwah Islamiyah yang kokoh.
“Kehadiran NU tidak mengusik, bahkan menjadi rahmat yang melindungi umat mana saja yang membutuhkannya,” kata Makatita.
Makatita mengajak seluruh warga NU dan masyarakat di Kabupaten Manokwari, untuk selalu hidup rukun, damai, dan selalu saling menghormati baik antar-umat beragama, inter-umat beragama, maupun antar-kelompok dalam masyarakat.
Dirinya mengharapkan adannya komuniikasi di antara tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan pemerintah, sehingga semua permasalahan yang ada di daerah Manokwari, dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Ketua Panitia Milad NU Kabupaten Manokwari, Muhammad Tarom, menambahkan, Milad NU ke-93, seharusnya dilaksanakan pada 31 Januari lalu, namun baru dilaksanakan, karena pengurus NU Kabupaten Manokwari, menghadiri memperingati Milad menjelang seabad NU di Jakarta.
Tema Milad NU tahun ini, kata dia, yakni “Peringatan Hari jadi NU yang ke-93 Meneguhkan Amaliah Alsunah Waljamaah serta Melestarikan tradisi-tradisi NU” yaitu suatu organisasi umat Islam di Indonesia yang senantiasai bersumber dan memegang teguh prinsip-prinsip persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan, serta hidup berdampingan dengan sesama warga negara Indonesia yang mempunyai keyakinan berbeda untuk bersama mewujudkan cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dan dinamis.
NU, kata Tarom, mempunyai prinsip dasar Ukuwah, yaitu Ukuwah Insaniah yakni bersatu, bersaudara karena merupakan sesama keturunan Adam tanpa memedakan suku, agama, dan ras.
Selanjutnya adalah Ukuwah Watoniah yakni bersaudara karena sebangsa setanah air serta ukuwah islamiyah yakni bersaudara karena sesama agama Islam.
Perayaan Milad NU diisi dengan tausiyah yang dibawakan oleh Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, Guru Besar UIN Alaudin Makassaar. [BNB-R4]