Warga Binaan Wanita Lapas Dilatih Bikin Mahkota Khas Papua Oleh DEKRANASDA
MERAUKE-Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten Merauke, Nova Gebze beserta jajaran terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat, termasuk di penghujung tahun 2025 ini. Tiada hari tanpa kegiatan, pihaknya berupaya keras mengembangkan ketrampilan masyarakat di bidang kerajinan sehingga menjadi bekal yang bermanfaat di kemudian hari.
Kali ini yang dibidik adalah warga binaan wanita di Lapas Kelas IIB Merauke, Rabu (31/12), berupa pelatihan soft skills pembuatan mahkota kepala khas Papua. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas IIB Merauke, Dewanto dan turut dihadiri oleh Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze.
Dalam kesempatan itu bupati menyampaikan bahwa DEKRANASDA menjadi salah satu mitra strategis bagi seluruh kelompok masyarakat dalam rangka mengembangkan kreativitas yang ada di tengah-tengah masyarakat sehingga menghasilkan kerajinan dan karya-karya berkualitas.
Ia berharap para peserta memperoleh tambahan pengetahuan dan produk yang dihasilkan dapat dipasarkan secara luas. Ke depan, ia juga mengharapkan agar DEKRANASDA memiliki tempat khusus untuk memasarkan produk yang dihasilkan para pengrajin maupun pelaku UMKM.
Menurutnya, kreativitas memang perlu ditumbuhkan di dalam lingkungan Lapas, apapun bentuknya. Dengan demikian akan lahir ide-ide yang baik, yang dapat disalurkan untuk sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya di dalam Lapas tetapi juga lingkungan luar.
“Banyak hal yang masih perlu digali dan banyak potensi dalam diri kita yang bisa dimunculkan sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat di masa depan, ” ungkap bupati.
Sementara itu Nova Gebze mengungkapkan, pelatihan yang digelar adalah bentuk nyata kepedulian DEKRANASDA Kabupaten Merauke agar warga binaan memiliki bekal ketrampilan dan dapat diimplementasikan saat telah keluar dari Lapas.
Banyak hal positif yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang, di antaranya dengan melatih ketrampilan tangan sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
“Pelatihan ini juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Seperti yang diketahui, mahkota khas Papua sering dipakaikan kepada tamu-tamu yang datang ke Merauke. Oleh sebab itu kami berharap produk ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi para peserta, “terang Nova.(iis)
