Jayapura,- Wali kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM melakukan peninjauan pembangunan rumah sakit tipe C milik pemerintah kota Jayapura di Koya, Distrik Muara Tami, Senin (21/1/2018).
Usai peninajaun Walikoya yang disapa BTM mengakui, selama kepemimpin di periode pertama adalah ingin membangun rumah sakit milik pemerintah kota, karena selama ini pemerintah Kota belum mempunyai ruma sakit.
Karena selama ini, masyarakat kota jika sakit selalu berobat di rumah sakit pemerintah provinsi Papua, maupun rumah sakit swasta yang ada di kota Jayapura,karena rumah sakit pemkot belum ada.
Olehnya itu, pihak pemerintah kota melakukan perencanaan yang diawali dengan membeli lokasi di koya seluas 5 hektar, untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional, untuk melayani masyarakat kota yang sakit.
Dengan satu pemikiran juga bahwa setelah menghadap presiden RI untuk membangun Jembatan Hamadi Holtekamp (JHH), maka askes ke wilayah Muara Tami akan semakin cepat, dengan suasana dan iklm yang hijau yang tenang dan aman.
“Konsep saya, rumah sakit yang di bangun ini tentu langkap dengan sarana penunjang, seperti penginapan bagi para dokter, suster dan para perawat, sehingga semua harus tertampung di satu tempat,” ujarnya.
Dikatakan setelah selesai pembangunan rumah sakit ini, maka penginapan seperti los juga akan dibangun, agar para pasien dari kabupaten lain yang ingin berobat ke sini, keluarga mereka juga bisa menginap di tempat ini.
“Target kita untuk rumah sakit tipe C ini habiskan anggaran sebesar Rp 300 milyar, karena jika jika dianggarkan setiap tahun 100 miliar maka pembangunan ini bisa selesai,” katanya.
Walikota juga menilai bahwa kualitas pembangunan rumah sakit ini sangat bagus sembari minta agar kontraktor pelaksana tidak boleh diganti dan tetap dipertahankan, hingga kelanjutan pembangunan hingga selesai.
Dikatakan juga pembangunan rumah sakit ini merupakan program prioritasnya, karena bidang kesehatan dan pendidikan menjadi sangat diprioritaskan.
Untuk itu, ia menyadari bahwa pembangunan ini masih terbengkalai sehingga walikota akan mengundang Dinas Kesehatan untuk duduk bersama membicarakan agar ruangan ruangan yang bisa selesai dengan baik.
“Saya berkeinginan untuk pasien yang datang untuk mendapatkan layanan kesehatan secar terurut dan sistim online, sehingga rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit model,” harpnya.
Walikota juga berharap agar pelaksanaan PON 2020 rumah sakit ini bisa dipakai dan akan menjadi rumah sakit rujukan nasional.