Jayapura, – Penerapan Diberlakukanny pembatasan aktifitas hingga pukul 02.00 WIT, yang di mulai hari ini sampai dengan tanggal 4 Juni 2020, Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda SH.MH meminta agar masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya, disiplin mengikuti himbau yang di terapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.
Menurutnya, pemberlakuan pembatasan aktifitas ini kembali kepada kesadaran masyarakat, namun harus di taati karena ini demi kepentingan semua orang.
“Masyarakat harus menyadari pembatasan ini untuk kepentingan bersama. Jadi kalau memang pemerintah telah putuskan Pukul 02.00, adalah batas terakhir aktifitas, maka kita pun semua harus ikuti atutan itu,” kata Yunus Wonda kepada wartawan di Jayapura, Senin (18/05).
Dikatakan, meskipun jam batas aktifitas sudah di tentukan, akan tetapi jika masyarakat masih banyak beraktifitas di luar, itu sama halnya kita sendiri yang telah mendatangkan virus tersebut.
“Kita hari ini sudah tutup penerbangan, tapi hari ini angka semakin meningkat. Ini sudah hampir 400 bahkan mencapai 500 orang yang positif terinveksi virus corona. Ini hanya persoalan kedispilinan masyarakat saja. Jadi jam 2 siang itu batas aktivitas, dan sudah tidak ada lagi aktivitas di luar rumah baik itu di kota maupun di kabupaten,” tandas Yunus Wonda.
Apalagi lanjutnya, Pemerintah sudah jauh-jauh hari mengimbau pembatasan aktiviyas. Sehingga diharapkan masayarakat juga harus mempunyai kesadaran besar untuk mengikuti bersama-sama aturan itu, karena ini adalah salah satu langkah untuk menghentikan penyebaran covid-19 di Provinsi Papua.
Bahkan kata Yunus Wonda, pihaknya pun sangat setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Kapolda Papua bahwa akan mengambil langkah tegas jika masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan instruksi pemerintah.
Menurut Yunus Wonda, hal ini penting, sehingga ada shok terapi untuk masyarakat agar mereka mau mengikuti instruksi pemerintah.
” Jika kita semua sama- sama mengikuti anjuran pemerintah, saya pikir virus corona ini bisa kita redahkan. Selain itu sudah banyak bantuan bama yang diberikan kepada masyarakat. Dan saya pikir mereka juga tidak terlalu tergantung dengan Bama, karena mereka (masyarakat) bisa hidup dengan hasil kebunnya,” tutup Yunus Wonda.