Pasific Pos.com
Papua Selatan

Wahdah Islamiyah Gelar Mukerwil Dan Mukerda

MERAUKE,ARAFURA,-DPW Wahdah Islamiyah Papua dan DPD Wahdah Islamiyah Merauke belum lama ini menggelar Mukerwil 1 dan Mukerda 1 dengan tema “Optimalisasi kader dan peran lembaga untuk mencapai visi 2030” dipusatkan di aula Akper. Kegiatan tersebut memang sengaja digabungkan dalam satu waktu dengan tujuan untuk menyusun program kerja serta anggaran pendapatan dan belanja pertahun,  melakukan evaluasi terhadap program kerja dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja serta menetapkan putusan-putusan lainnya.

Ketua DPD Wahdah Islamiyah Merauke, Ustad Abdul Rasyid M.Akib dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa Wahdah Islamiyah baru hadir sebagai Ormas pada 14 April 2002 sehingga masih tergolong baru, masih 17 tahun ada di Indonesia. Ormas ini ingin mengisi kemerdekaan dengan dakwah dan tidak berfokus pada politik apapun. Namun begitu tidak anti terhadap politik, ini yang perlu ditegaskan.

Adapun salah satu program yang difokuskan adalah Dirosa yakni pendidikan Al’Quran untuk orang dewasa. Jadi sangat bermanfaat bagi orang dewasa yang mempunyai keinginan untuk  bisa membaca Al’Quran dan mengajarkan Al’Quran. Program ini juga sangat mendukung Pemda karena membidik pula para kaum lansia. Beberapa waktu lalu pengurus bahkan diundang untuk memberikan pelatihan Dirosa di lingkup Kemenag dan bagi guru-guru agama tingkat SMA se-Kabupaten Merauke.

Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat Merauke bagi Ormas ini dalam hal membaca kitab suci. Anak-anak yang dididik oleh Ormas ini juga sebagai bentuk komitmen dalam upaya membina masyarakat mulai dari usia dini, remaja, dewasa hingga orang tua agar dapat mengisi kehidupan dengan hal-hal yang lebih berguna. “Harapannya anak-anak kita dapat menjadi penyejuk hati dan menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa,”ujarnya.

Sementara itu Ketua DPW Wahdah Islamiyah Papua, Syamsudin Muhammad Syukur mengemukakan, ke depan kita akan menghadapi banyak tantangan, mulai dari teknologi dan globalisasi sehingga jika kita tidak berusaha membentengi diri atau mencari solusi yang baik maka akan menghancurkan nilai-nilai, khususnya agama kita Islam dan agama-agama lain yang ada di Indonesia.

Oleh sebab itu perlu usaha keras agar kita tidak semakin terjerumus atau terjadi krisis moralitas yang dapat mengakibatkan bangsa ini semakin memburuk. “Alhamdulilah, Wahdah Islamiyah dikukuhkan agar dapat mengambil peran di dalamnya untuk bahu membahu menyusun strategi dan kekuatan guna membentengi diri, keluarga, agama dan kaum muslimin serta umat manusia di Indonesia dan secara khusus di Merauke. Salah satu peran Wahdah Islamiyah selaku umat Islam dan anak bangsa adalah melalui bidang keagamaan, bakti social, Safari Ramadhan, pembinaan remaja dan pendidikan Dirosa,”jelasnya.