JAYAPURA,- Pemerintah Kabupaten Nduga hingga saat ini tak melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Papua soal warganya yang mengungsi ke Kabupaten Jayawijaya, Wamena.
Penegasan itu ditegaskan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, kepada wartawan usai menghadiri seminar dan workshop pemetaan potensi dan penyusunan roadmap pengembangan elektronifikasi pemerintah daerah di Provinsi Papua, di kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua, Kamis (14/3/2019).
“Sampai saat ini kita belum bertemu ataupun berkomunikasi dengan bupati, komunikasi tidak hanya melalui telepon tetapi koordinasi untuk mencari solusi, karena hari ini masyarakat Nduga butuh solusi bukan telepon,” tegas Klemen Tinal.
Untuk menangani masalah tersebut, Klemen Tinal mengungkapkan, harus segera ada langkah-langkah yang diambil terutama dari bupati untuk menangani masalah ini.
“Kita harus segera mengambil langkah-langkah, kalau bupati merasa tidak bisa menangani sendiri. bupati harus segera melakukan koordinasi dengan gubernur supaya kita tahu situasinya seperti apa,” jelasnya.
Dengan demikian, Pemprov dan Pemkab Nduga dapat mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut agar situasi ini segera tuntas.
“Solusinya seperti apa, bagaimana kita pindahkan masyarakat yang mengungsi, bagaimana pasca masyarakat pergi, artinya harus ada pemulihan secara psikologis terutam kesehatan dan makanan,” tandasnya.
Mantan Bupati Mimika mengaku adanya ketakutan dari masyarakat merupkan hal yang wajar. Namun demikian, bupati sebagai kepala daerah harus mengambil langkah dan memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak takut.
“Jadi masyarakat posisinya begitu, jangan selalu masyarakat yang disalahkan, bukan hanya bupati tetapi bupati bisa datang kepada kami, jika kita tidak sanggup bisa ke Presiden Jokowi minta bantuan,” ucap Klemen Tinal.
Dikatakannya, negara punya perangkat yang selalu siap memberikan bantuan bukan hanya TNI-Polri sebab ada PMI atau Rumah sakit yang bisa memberikan bantuan.
“TNI bertugas melakukan pengamanan, tugas kita pemerintah untuk memulihkan, membangun, mengayomi dan mendampingi masyarakat tidak boleh tercecer kemana-mana,” tandasnya.
Seperti diketahui, lebih dari 2000 warga Nduga mengungsi ke Wamena akibat merasa trauma dengan rentetan peristiwa kontak senjata. Mereka saat ini membutuhkan bantuan kebutuhan pokok untuk hidup sehari-hari.