Manokwari, TP – Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Joppye O. Wayangkau menerima kunjungan pastoral Keuskupan Umat Katolik TNI dan Polri, Uskup, Mgr. Ignatius Suharyo, Pr, Romo Letkol (AU) Yos Bintoro, Pr, dan Pastor Lewi Ibori, OSA (Wakil Uskup Manokwari-Sorong) di Ruang Transir Pangdam XVIII Kasuari, Kamis (27/6) pagi.
Pangdam menjelaskan, kegiatan itu merupakan perjumpaan dan sapaan pastoral atau kegembalaan antara Uskup dan Pastor Militer Indonesia untuk memperkuat iman dan memperat tali silaturahmi umat beragama, termasuk membantu yang terbaik di bidang kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.
Sedangkan Ignatius Suharyo menyampaikan, sebagai umat Kristiani, harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa guna memantapkan rasa kebangsaan dan keutuhan wilayah NKRI.
Setelah menemui Pangdam, Ignatius Suharyo dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Polda Papua Barat dan kedatangannya disambut Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Herry R. Nahak dan jajarannya.
Dalam rangka meneguhkan dan memperkuat pengabdian terbaik terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, kegiatan dilanjutkan dengan ibadah Oikumene di Gereja Santo Mikhael, Arfai I, Manokwari, dipimpin Uskup Ignatius Suharyo.
Ibadah diikuti Danrem 181 PVT, Brigjen TNI Ignatius Yogo, Kabintaldam XVIII Kasuari, Kolonel Caj Rudy Herman Marentek, dan umat Katolik di jajaran Kodam XVIII Kasuari dan Polda Papua Barat.
Pada kesempatan itu, Uskup mengajak umat Katolik dari TNI dan Polri untuk mengawali ibadah dengan menyanyikan lagu pujian tanah air, mengingatkan untuk menjaga, mengelola, dan merawat keutuhan dari kemajemukan itu, tidaklah semudah mengucapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurutnya, konflik dan pertikaian tidak sekali muncul untuk menguji kualitas persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan yang selama ini diyakini sebagai identitas bangsa. Lanjut dia, situasi kamtibmas sampai saat ini harus diakui selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan di tengah situasi negara yang kurang kondusif.
“Indonesia membutuhkan institusi pertahanan dan keamanan yang bertujuan untuk menjaga bangsa ini dari rongrongan musuh yang memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan dan kedaulatan negara,” ungkapnya, dalam press release yang diterima Tabura Pos dari Kodam XVIII Kasuari, kemarin.
Ditambahkannya, pilar utama dalam menjaga keamanan dan pertahanan NKRI adalah TNI dan Polri. Solidaritas dan sinergisitas TNI dan Polri dalam upaya merawat keharmonisan adalah inti kekuatan NKRI.
Dengan demikian, tegas dia, TNI dan Polri adalah garda terdepan dan kekuatan yang akan mampu menata dan menjaga peradaban antara hubungan masyarakat dengan negaranya, sehingga TNI dan Polri perlu dibekali dan dibina kehidupan kerohaniannya.
“Oleh karena itu, saya menitipkan Rosario merah putih ini, ketika berdoa hendaknya juga mendoakan negara kita tercinta ini dan menyerahkannya kepada Maria, Bunda segala suku,” pinta Ignatius Suharyo.
Sementara itu, Pastor Lewi Ibori berharap, dalam pengabdian terhadap bangsa dan negara, TNI dan Polri harus mengingat sumpahnya, sumpah setia kepada bangsa dan NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh sebab itu, dia mengaku sangat berbahagia dengan kunjungan pastoral, Ignatius Suharyo sebagai Uskup TNI dan Polri. Ibori pun sepakat, harus ada hubungan yang erat dalam membentuk sinergitas di antara TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas mengawal serta menjaga NKRI yang majemuk ini.
Kunjungan pastoral, Ignatius Suharyo terhadap umat Katolik se-Garnizun Manokwari berlangsung hikmat, dihadiri pimpinan TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU, dan Polri. [HEN-R1]