NABIRE – Rabu (13/2) pukul 08.15 WIT digelar simulasi latihan pembekalan perbantuan TNI kepada Polri dalam rangka pengamanan Pilpres dan Pileg tahun 2019, di Kantor KPU Nabire. Simulasi yang diikuti sekitar seratus orang yang terdiri dari personil TNI dari Kodim 1705/Paniai, Denzipur 12/OHH, Yonif Raider 753/AVT, serta Polres Nabire, dipimpin Kapten Infantri Gede S., Pasi Ops Korem 173/PVB. Turut hadir saat simulasi diantaranya, Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak, Dandim 1705/PN, Mayor Infantri Prihatin, Kasdim 1705/PN, Mayor Infantri Arif, Danyon 753/RK/AVT, Kapten Inf Zainal Arifin, Pasiops Yonif 753/AVT, Kapten Infantri Gede S., Pasi Ops Korem PVB.
Siaran pers yang diterima media ini menyebutkan, simulasi dan latihan pembekalan perbantuan TNI kepada Polri dalam rangka pengamanan pilpres dan pileg 2019 dimulai pada pukul 08.20 WIT. Dilanjutkan Babinsa Kodim 1705/PN dan anggota Polres Nabire memasuki Kantor KPU Nabire untuk melaksanakan pengamanan dan sebagian personil melaksanakan patroli.
Pada pukul 09.07 WIT tim bulsi (Tim pendemo) sudah mulai membuat keributan di dalam kantor KPU Nabire, tetapi berhasil dikeluarkan oleh aparat keamanan TNI Polri. Pukul 09.18 Wit tim bulsi (Tim pendemo) memanggil massa untuk melakukan pengrusakan terhadap kantor KPU Nabire tetapi dihalau oleh aparat keamanan TNI Polri. Pukul 09.25 Wit tim bulsi (Tim pendemo) bertambah banyak dan memaksa masuk menuju kantor KPU Nabire dengan mendorong aparat keamanan yang berjaga di depan kantor. Pukul 09.35 Wit dikarenakan situasi semakin memanas bantuan personil PHH tiba untuk membantu mengamankan massa. Dan akhirnya massa berhasil dipukul mundur.
Evaluasi dari Kapten Inf Gede S., menyebutkan, apa yang sudah kita laksanakan agar para pelaku dan penyelenggara menjadikan itu pengalaman agar kedepannya apabila terjadi hal-hal seperti itu kita sudah ada pedoman dalam bertindak. Dirinya juga mengharapkan bagi personel yang baru memegang alkap PHH agar terus dilatihan agar lebih mahir dalam penggunaannya.
Dandim 1705/PN, Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak menyampaikan, Forkompinda daerah timur telah melaksanakan rapat di Makassar bersama dengan KPU, Bawaslu, kementrian dan cyber Indonesia. Saat rapat terkemuka soal kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU terkait pelaksanaan Pilpres dan Pileg di masing-masing wilayah di Papua dan nanti kita mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan KPU.
“Kita harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan beredarnya berita-berita hoax di media massa yang memutar balikan fakta sehingga bisa terjadi keributan di masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebelum membagikan sebuah informasi kita harus tahu terlebih dahulu informasi tersebut apakah benar atau tidak. Jangan sekali-kali asal membagikan apalagi diposting di media social.
“Jadikan latihan PHH gabungan TNI Polri sehingga nanti kita bisa mengatasi situasi seperti itu. Jangan takut apabila harus melakukan tindakan tegas, yang penting sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Dengan terlaksananya latihan gabungan tersebut dengan baik maka masyarakat akan melihat bahwa TNI Polri selalu kompak,” tuturnya. (ros)